Terdapat berbagai cara untuk menentukan ukuran suatu benda. Menghitung jumlah, volume, bahkan massa suatu benda merupakan pekerjaan yang biasa kita lakukan sehari-hari. Beras biasa dihitung dari massanya, misalnya 1 kg. Hampir tidak pernah kita menghitung beras dalam jumlah satuan, misalnya 50 butir beras. Karena hal tersebut merupakan pekerjaan yang sulit dan tidak praktis. Demikian pula halnya dengan atom. Hingga saat ini tidak pernah ada yang melihat atom bahkan dengan mikroskop elektron sekalipun. Atom terlalu kecil untuk dilihat apalagi untuk dihitung jumlah partikel materi. Yang dapat dilakukan adalah dengan menghitung massa atau volumenya.
Konsep mol
a. Hipotesis Avogadro
Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas bervolume sama mengandung
jumlah molekul yang sama pula
atau
Mengapa perbandingan volum gas-gas dalamsuatu reaksi merupakan bilangan sederhana? Pada awalnya, Hukum Gay Lussac tidak dapat dijelaskan para ilmuwan termasuk oleh John Dalton, pencetus teori atom. Ketidakmampuan Dalton karena ia menganggap partikel unsur selalu berupa atom tunggal (,monoatomik). Barulah pada tahun 1811 Amadeo Avogadro (1776-1856) dari Italia, mengemukakan bahwa partikel unsur tidak harus berupa atom tunggal, tetapi dapat juga berupa molekul.
b. Mol
Satuan mol menyatakan jumlah partikel (atom, molekul, atau ion) dalam suatu
zat. Para ahli sepakat bahwa 1 mol zat mengandung jumlah partikel yang sama dengan
jumlah partikel dalam 12,0 gram C-12, yaitu sebanyak 6,02 × 1023 partikel. Jumlah
partikel ini disebut sebagai Bilangan Avogadro (L)
2. Massa molar
Massa molar adalah massa yang dimiliki oleh 1 mol zat. Dasar perhitungan massa
molar ialah massa atom C-12 dalam 1 mol, yaitu sebesar 12,0 gram.
Massa molar C-12 =
Dengan mengetahui nilai m, kita dapat menentukan mol zat (n) jika massanya (w)
diketahui:
Keterangan:
n = mol zat (mol)
m = massa zat (gr)
Mr = massa molar (gr/mol)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar