Article Archive For Month : Maret 2015

Home > Archives for Maret 2015

Jelaskan tentang hukum newton 1

1. Hukum I Newton<br />
Sebuah benda akan tetap diam jika tidak ada gaya yang bekerja padanya. Demikian pula sebuah benda akan tetap bergerak lurus beraturan (kecepatan benda tetap) jika gaya atau resultan gaya pada benda adalah nol. Pernyataan ini dirumuskan menjadi hukum I Newton yang berbunyi sebagai berikut.<br />
<br />
Sebuah benda akan tetap diam atau tetap bergerak lurus beraturan jika tidak ada resultan gaya yang bekerja pada benda itu. Coba perhatikan gambar 2.7 di samping! Pada gambar 2.7 benda dalam keadaan diam karena gaya dorong, gaya gesek, gaya berat, gaya normal pada benda setimbang. Dengan kata lain, benda tersebut diam karena resultan gaya pada benda = 0.<br />
Sebagai contoh, sebuah batu besar di lereng gunung akan tetap diam di tempatnya sampai ada gaya luar lain yang memindahkannya. Misalnya ada gaya tektonis/gempa atau gaya mesin dari buldoser. Demikian pula, bongkahan batu meteor di ruang angkasa akan terus bergerak selamanya dengan kecepatan tetap sampai ada gaya yang mengubah kecepatannya. Misalnya batu meteor itu bertumbukan dengan meteor lain.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8AphC2nlBWYq_gt-JRG8cqalaCMDZabR_tdTOMvR6FE_HYorT8G5BPTzfNBpR9-2N2htNlDJ8Umq6bBBtGaiamjHnChVflxekRKh7gMMhH9lpypeD65Gst7uACWuj9oRsiEm_EVK2ewWr/s1600/newton+1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8AphC2nlBWYq_gt-JRG8cqalaCMDZabR_tdTOMvR6FE_HYorT8G5BPTzfNBpR9-2N2htNlDJ8Umq6bBBtGaiamjHnChVflxekRKh7gMMhH9lpypeD65Gst7uACWuj9oRsiEm_EVK2ewWr/s1600/newton+1.png" /></a></div>
<br />
Jadi, jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol (Σ F = 0) maka percepatan benda juga sama dengan nol (a = 0). Dengan demikian:<br />
<br />
a. jika benda dalam keadaan diam maka benda akan tetap diam, atau<br />
b. jika benda dalam keadaan bergerak lurus beraturan maka benda akan tetap bergerak lurus<br />
<br />
 Σ F = 0 . . .<br />
<b>Keterangan:</b><br />
Σ F : resultan gaya yang bekerja pada benda (N)<br />
<br />
 Σ Fx = 0 dan Σ Fy = 0<br />
<br />
beraturan. Benda akan selalu berusaha mempertahankan keadaan awal jika benda tidak dikenai gaya atau resultan gaya. Hal ini yang menyebabkan hukum I Newton disebut sebagai hukum kelembaman/ inersia (malas/inert untuk berubah dari keadaan awal). Dalam persamaan matematis, hukum I Newton adalah sebagai berikut<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZE_PjB1X9TfiF4cD8EubVQ7qEd6UM7ulrikB8L6MAcgS-vdXA0_36uahzWz725vinx36mB7zBwqDL2PrD_pfqY7-4vc7TI14g5oPX0dqCxZZu5mOo-VY2kBRDAM_ynedNWym3lX9qPwxF/s1600/nweton+2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZE_PjB1X9TfiF4cD8EubVQ7qEd6UM7ulrikB8L6MAcgS-vdXA0_36uahzWz725vinx36mB7zBwqDL2PrD_pfqY7-4vc7TI14g5oPX0dqCxZZu5mOo-VY2kBRDAM_ynedNWym3lX9qPwxF/s1600/nweton+2.png" width="285" /></a></div>
<br />
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jika Σ F = 0 maka benda tidak mengalami percepatan (a = 0). Jika digambarkan dalam koordinat kartesius, gaya-gaya yang bekerja pada benda diam atau bergerak lurus beraturan dapat kita lihat pada gambar 2.8.

1. Hukum I Newton Sebuah benda akan tetap diam jika tidak ada gaya yang bekerja padanya. Demikian pula sebuah benda akan tetap bergerak lurus beraturan (kecepatan benda tetap) jika gaya atau resultan gaya pada benda adal…

Jelaskan Hukum kepler I,II,III?

Hukum gravitasi Newton juga dapat diterapkan pada gerak benda-benda angkasa. Sebelum masuk ke penerapan tersebut, kita pelajari terlebih dahulu tentang pergerakan benda-benda angkasa. Pergerakan benda-benda angkasa telah dipelajari oleh Johanes Kepler dan dinyatakan dalam hukum-hukum Kepler berikut.<br />
<br />
a. Hukum I Kepler<br />
Hukum I Kepler menyatakan sebagai berikut. Setiap planet bergerak pada lintasan berbentuk elips dengan matahari berada di salah satu fokus elips.<br />
<br />
Hukum ini dapat men jelaskan lintasan planet yang berbentuk elips, namun belum dapat men jelaskan keduduk an planet terhadap matahari. Oleh karena itu, muncullah hukum II Kepler.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimwAAX3wswWeyrI00X229R62Rm11bj7aiajJha-n6PCIq_7MwAuq4AZdk4pMTpljuTblGxLSnb2pkJwA95guePHO9dQcxv6zeWJQUPO-YtBombCdPsSNVDNpRiawVafrqZuNEIU39FEf5g/s1600/kepler+1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimwAAX3wswWeyrI00X229R62Rm11bj7aiajJha-n6PCIq_7MwAuq4AZdk4pMTpljuTblGxLSnb2pkJwA95guePHO9dQcxv6zeWJQUPO-YtBombCdPsSNVDNpRiawVafrqZuNEIU39FEf5g/s1600/kepler+1.png" /></a></div>
<br />
<br />
Hukum ini dapat men jelaskan lintasan planet yang berbentuk elips, namun belum dapat men jelaskan keduduk an planet terhadap matahari. Oleh karena itu, muncullah hukum II Kepler.<br />
<br />
Hukum II Kepler<br />
Hukum II Kepler menyatakan sebagai berikut. Suatu garis khayal yang meng - hubungkan matahari dengan planet menyapu luas juring yang sama dalam selang waktu yang sama.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRus2Yu72iFdH6lnf-m7D7p10cyqh_-y5uMKP4bmOwMffslBdngBMIXvdE89dIIEB_P2fM3AsLT8dmhZ7H76I8muddjPzplhqTDPZwaUNj3l-3g9RY0yKjX4rplzQW_t5xRf_Ff0NSPpsH/s1600/kepler+2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRus2Yu72iFdH6lnf-m7D7p10cyqh_-y5uMKP4bmOwMffslBdngBMIXvdE89dIIEB_P2fM3AsLT8dmhZ7H76I8muddjPzplhqTDPZwaUNj3l-3g9RY0yKjX4rplzQW_t5xRf_Ff0NSPpsH/s1600/kepler+2.png" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Untuk lebih jelasnya perhati kan gambar 2.5 di samping! Anggap lah pada selang waktu Δt1, planet menempuh lintasan dari A ke A’, dan pada selang waktu Δt2 planet menempuh lintasan BB’. Jika Δt1 = Δt2 maka luas AMA’ sama dengan luas BMB’.<br />
<br />
<br />
Apa konsekuensinya?<br />
Konsekuensinya adalah ketika planet dekat dengan matahari, planet itu akan bergerak relatif cepat daripada ketika planet tersebut berada jauh dari matahari.c. Hukum III Kepler Hukum III Kepler menyatakan sebagai berikut. Perbandingan antara kuadrat waktu revolusi dengan pangkat tiga jarak rata-rata planet ke matahari adalah sama untuk semua planet. Hukum III Kepler dapat dirumuskan seperti di bawah ini.<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmjSnuJyGvC9wdmRpfG_vIjO4NFJD138an5feYEs58icmcbxa2_M0WpnOmFQMjHX66H50M45JxVmHfqEoBilYDpEt6-UrgNOb585ZNsPfK8M844FMPxnXOsSjATmNyk9aEY2EsChCdhwd9/s1600/kepler+3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="51" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmjSnuJyGvC9wdmRpfG_vIjO4NFJD138an5feYEs58icmcbxa2_M0WpnOmFQMjHX66H50M45JxVmHfqEoBilYDpEt6-UrgNOb585ZNsPfK8M844FMPxnXOsSjATmNyk9aEY2EsChCdhwd9/s1600/kepler+3.png" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbRO1KB1yuHWCl6BbplF1WOm_vQB89oxFDYuInIwXLFgeR0-NucqgNgUhsBkRf50rnFNifpH4blwlHrkR7TmiSwOxCiJPG2F9t6TuHocsVNk2azwxYCY8j3vidb0zdSK5rzsqIjR0Zs_hS/s1600/kepler+3.3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="61" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbRO1KB1yuHWCl6BbplF1WOm_vQB89oxFDYuInIwXLFgeR0-NucqgNgUhsBkRf50rnFNifpH4blwlHrkR7TmiSwOxCiJPG2F9t6TuHocsVNk2azwxYCY8j3vidb0zdSK5rzsqIjR0Zs_hS/s1600/kepler+3.3.png" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Bagaimana kesesuaian hukum-hukum Kepler dengan hukum Newton? Untuk men jelaskan hal ini kita dapat melakukan pendekatan bahwa orbit planet adalah lingkaran dan matahari terletak pada pusatnya. Perhatikan gambar 2.6 di samping! Sebagaimana telah kita bahas di depan bahwa gaya tarikmenarik antara planet dengan matahari dapat kita tuliskan sebagai:<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhW0zE_O-4U6O7iZ2WHeZzu7tOQJDbkEhpShVx6coHl-a5mMHxbC9QKip7D9mvUWE-ns071WtD-C1XzpJlRvjR_w6fF_rGgCk4OmNJ3fGZKVIn91AVb08UEGCE_FaK0tnqmXWENTRoUe19I/s1600/kepler+4.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="112" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhW0zE_O-4U6O7iZ2WHeZzu7tOQJDbkEhpShVx6coHl-a5mMHxbC9QKip7D9mvUWE-ns071WtD-C1XzpJlRvjR_w6fF_rGgCk4OmNJ3fGZKVIn91AVb08UEGCE_FaK0tnqmXWENTRoUe19I/s1600/kepler+4.png" width="320" /></a></div>
<br />
Karena planet bergerak dalam lintasan lingkaran maka planet akan mengalami gaya sentripetal yang besarnya adalah:Karena planet bergerak dalam lintasan lingkaran maka planet akan mengalami gaya sentripetal yang besarnya adalah:<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtbup6fQlUK-fah6Gu7famiRM5poZLwT1vIxbLkaACJeoYmiYQBG9sYnP-K1FWg3MET4VI4vTXJ2Dos7G9UwvqmAkRCvm5jPXxed0n50ArGDliOE95revOENx9K788WVuWM_7Jvz-J-YkD/s1600/kepler+6.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="281" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtbup6fQlUK-fah6Gu7famiRM5poZLwT1vIxbLkaACJeoYmiYQBG9sYnP-K1FWg3MET4VI4vTXJ2Dos7G9UwvqmAkRCvm5jPXxed0n50ArGDliOE95revOENx9K788WVuWM_7Jvz-J-YkD/s1600/kepler+6.png" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOp4FVDTMdMsL2YB1zYRSqVYMIVFKOfXCwJTGeQIW7fJUuxgj1i-YMZ_1Fnye6_AHEcuPAgj2VSrV9NBJa92xjZUHKLQ2ex_0E3gGgSXJuV11VCAPselmXN5_UuqAMik2eMnlNqqUmxOmb/s1600/kepler+8.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOp4FVDTMdMsL2YB1zYRSqVYMIVFKOfXCwJTGeQIW7fJUuxgj1i-YMZ_1Fnye6_AHEcuPAgj2VSrV9NBJa92xjZUHKLQ2ex_0E3gGgSXJuV11VCAPselmXN5_UuqAMik2eMnlNqqUmxOmb/s1600/kepler+8.png" /></a></div>
dalam hal ini k = .<br />
Berdasarkan uraian di atas, dapat kita ketahui bahwa ternyata hukum gravitasi Newton memiliki kesesuaian dengan tata edar planet seperti yang dirumuskan oleh hukum Kepler.

Bagaimana gaya gravitasi dan juga medan gravitasi?

Gaya Gravitasi<br />
Dalam penelitiannya, Newton menyimpulkan bahwa gaya gravitasi atau gaya tarik-menarik antara dua benda dipengaruhi jarak kedua benda tersebut, sehingga gaya gravitasi bumi berkurang sebanding dengan kuadrat jaraknya. Bunyi hukum gravitasi Newton adalah setiap partikel di alam semesta ini akan mengalami gaya tarik satu dengan yang lain. Besar gaya tarik-menarik ini berbanding lurus dengan massa masing-masing benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara keduanya. Secara matematis, hukum gravitasi Newton dapat dirumuskan sebagai berikut.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgV-v2BO8YxJx4gjPX3Zs1MI5LKWkcRMjw7U55reN202pIj3B57nNxG6ovtLb_ovVBVMp2GF-MTbgVnzj03Cg_7OxEA9RyLr9Uol0e8RhB1b2wP6dJ4QvEMq-YVJ5n2_steiH2JlCnM4WaX/s1600/GAYA+1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="171" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgV-v2BO8YxJx4gjPX3Zs1MI5LKWkcRMjw7U55reN202pIj3B57nNxG6ovtLb_ovVBVMp2GF-MTbgVnzj03Cg_7OxEA9RyLr9Uol0e8RhB1b2wP6dJ4QvEMq-YVJ5n2_steiH2JlCnM4WaX/s1600/GAYA+1.png" width="400" /></a></div>
<br />
Pada persamaan 2.1 muncul konstanta G. Konstanta ini menunjuk kan nilai tetapan gravitasi bumi. Penentuan nilai G per tama kali dilakukan oleh Henry Cavendish dengan menggunakan neraca torsi. Neraca ter sebut kemudian dikenal dengan neraca Cavendish. Pada neraca Cavendish terdapat dua buah bola dengan massa berbeda, yaitu m dan M. Perhatikan gambar Kedua bola pada gambar dapat bergerak bebas pada poros dan tarik-menarik, sehingga akan memuntir serat kuarsa. Hal ini<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhABnlSkwmYQ95zStmwnY-cqWUCyEBSMo1MXZdH5mOOXNQ4tNXEYGn3_GH49QrbY0RmYMnGdc2zREcVzvtOL-S8lVyDaKDXeoGJe_9saGJ4zeUM1a7B3MCAwG6bBzh0kT_iPXmJJjhyGrwI/s1600/GAYA+2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhABnlSkwmYQ95zStmwnY-cqWUCyEBSMo1MXZdH5mOOXNQ4tNXEYGn3_GH49QrbY0RmYMnGdc2zREcVzvtOL-S8lVyDaKDXeoGJe_9saGJ4zeUM1a7B3MCAwG6bBzh0kT_iPXmJJjhyGrwI/s1600/GAYA+2.png" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
menyebabkan cahaya yang memantul pada cermin akan bergeser pada skala. Setelah meng konversi skala dan memerhatikan jarak m dan M serta massa m dan M, Cavendish menetapkan nilai G sebesar 6,754 × 10-11 N.m2/kg2. Nilai tersebut kemudian disempurna kan menjadi:<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSiPpibZvymDmZLGsaBmwh3bNEv859TOyLLhwC2fxhAYiW1Z2YdTz0VH1vJJC0dS-GisjljAb-hPW1Eg8xnL17DsVVN_3TfSpO40iHXKQZL38NEvAE5QzcwjOuv6Brt7DSf6D6jCjtrIV1/s1600/GAYA+3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="88" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSiPpibZvymDmZLGsaBmwh3bNEv859TOyLLhwC2fxhAYiW1Z2YdTz0VH1vJJC0dS-GisjljAb-hPW1Eg8xnL17DsVVN_3TfSpO40iHXKQZL38NEvAE5QzcwjOuv6Brt7DSf6D6jCjtrIV1/s1600/GAYA+3.png" width="400" /></a></div>
<br />
Gaya gravitasi merupakan besaran<br />
vektor. Apabila suatu benda mengalami gaya gravitasi dari dua atau lebih benda sumber gravitasi maka teknik mencari resultannya menggunakan teknik pencarian resultan vektor. Dalam bentuk vektor gaya gravitasi dirumuskan:<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0dYFE1tXTJpCLnRhPPOPRbUtxz6qx3tLh2fkDZoquGB4DfINKZYF9oBKVIcgtZ8VacccosBsj4JFSQXHFdd6dBWoG_wXPO0C2n76GRQqj3bvFPO6AdtwNm3NFDEYn5fRtojBNibmbBt_j/s1600/GAYA+4.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="88" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0dYFE1tXTJpCLnRhPPOPRbUtxz6qx3tLh2fkDZoquGB4DfINKZYF9oBKVIcgtZ8VacccosBsj4JFSQXHFdd6dBWoG_wXPO0C2n76GRQqj3bvFPO6AdtwNm3NFDEYn5fRtojBNibmbBt_j/s1600/GAYA+4.png" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
Medan Gravitasi<br />
 benda akan tertarik oleh gaya gravitasi benda lain atau planet jika benda tersebut berada dalam pengaruh medan gravitasi. Medan gravitasi ini akan menunjukkan besarnya percepatan gravitasi dari suatu benda di sekitar benda lain atau planet. Besar medan gravitasi atau percepatan gravitasi dapat dirumuskan sebagai berikut.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwvNfQzcjINPcfDNDbqdX_LxDKUewy_YYQ9aGsun6iSgTv9e5SzcJbTgV8EF7TdhwsTcSJVUAlOA2xrQSzBoR3hqljZJz4hykXhNcCuqhGac3nJhAauk3BFoclCA3Q5n2rt-lpjFlY3pas/s1600/GAYA+5.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="113" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwvNfQzcjINPcfDNDbqdX_LxDKUewy_YYQ9aGsun6iSgTv9e5SzcJbTgV8EF7TdhwsTcSJVUAlOA2xrQSzBoR3hqljZJz4hykXhNcCuqhGac3nJhAauk3BFoclCA3Q5n2rt-lpjFlY3pas/s1600/GAYA+5.png" width="400" /></a></div>
<br />
Hal yang perlu diperhatikan dalam membahas medan gravitasi atau percepatan gravitasi adalah konsep bahwa massa benda dan berat benda tidaklah sama. Massa benda di mana pun tetap, namun berat benda di berbagai tempat belum tentu sama atau tetap. Besar percepatan gravitasi yang dialami semua benda di permuka an planet adalah sama. Jika selembar kertas jatuh ke tanah lebih lambat dari sebuah kelereng, bukan disebabkan karena per cepatangravitasi di tempat tersebut berbeda untuk benda yang berbeda.

Gaya Gravitasi Dalam penelitiannya, Newton menyimpulkan bahwa gaya gravitasi atau gaya tarik-menarik antara dua benda dipengaruhi jarak kedua benda tersebut, sehingga gaya gravitasi bumi berkurang sebanding dengan kuadra…

Jelaskan senyawa hidrokarbon?

SENYAWA HIDROKARBON<br />
Hidrokarbon adalah senyawa organik yang tersusun dari atom karbon dan hidrogen. Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Sampai sekarang terdapat ± 2 juta senyawa hidrokarbon. Karena jumlahnya yang banyak sekali, maka untuk memudahkan mempelajarinya, para ahli mengggolongkan hidrokarbon berdasarkan strukturnya.<br />
<br />
Struktur hidrokarbon yang dimaksud ialah bentuk rantai karbon yaitu (rantai terbuka atau rantai tertutup) dan jenis ikatan kovalen antaratom karbon (ikatan tunggal atau ikatan rangkap). Namun secara umum, hidrokarbon digolongkan menjadi 3, yaitu hidrokarbon alifatik (lurus atau bercabang), alisiklik (rantai tertutup), dan hidrokarbon aromatik (rantai tertutup).<br />
Selain berdasarkan bentuk rantai karbonnya, hidrokarbon juga dapat dibedakan berdasarkan jenis ikatan antaratom C dalam rantai karbon, yaitu hidrokarbon jenuh (memiliki ikatan tunggal) dan hirokarbon tak jenuh (memiliki satu atau lebih ikatan rangkap).<br />
<br />
Jenis hidrokarbon:<br />
1. Hidrokarbon alifatik, terdiri atas:<br />
• Alkana; berupa hidrokarbon jenuh, hanya memiliki ikatan tunggal C – C.<br />
• Alkena; berupa hidrokarbon tak jenuh, memiliki minimal 1 ikatan rangkap dua C = C.<br />
• Alkuna; berupa hidrokarbon tak jenuh, memiliki minimal 1 ikatan rangkap tiga C C.<br />
2. Hidrokarbon alisiklik; mempunyai rantai tertutup, dapat berupa hidrokarbon jenuh dan tak jenuh.<br />
Contoh hidrokarbon alisklik:<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2s9uW-S4aoBnW9w9NoZOvvEzpuwlt6L8XLruuknwbDo0fC_YU85XyAR6KaILUaqc7uYW6yistMhMTmMWDtRs4kWiHWQwJhjDnblaNkSNPn2NIfcSbEIRbahu5XxWeQJ-92lIXHe5AWV2C/s1600/hidro.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2s9uW-S4aoBnW9w9NoZOvvEzpuwlt6L8XLruuknwbDo0fC_YU85XyAR6KaILUaqc7uYW6yistMhMTmMWDtRs4kWiHWQwJhjDnblaNkSNPn2NIfcSbEIRbahu5XxWeQJ-92lIXHe5AWV2C/s1600/hidro.png" /></a></div>
<br />
3. Hidrokarbon aromatik; mempunyai rantai tertutup membentuk cincin benzena,<br />
berupa hidrokarbon tak jenuh.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_xfpK1iJIPPXOFO_YtGZmO9vkrJxaJSu_DNokJA0EVedB281X0yquHXkL_Elw2T3arf-A3EJkDKg-8b9ADzGCkDuD2RZDGyA-Zd7v6nR6GOl6EpMgMCsAjMKtvB6YwpQDcuvuyop0H2BK/s1600/hidro+1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="124" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_xfpK1iJIPPXOFO_YtGZmO9vkrJxaJSu_DNokJA0EVedB281X0yquHXkL_Elw2T3arf-A3EJkDKg-8b9ADzGCkDuD2RZDGyA-Zd7v6nR6GOl6EpMgMCsAjMKtvB6YwpQDcuvuyop0H2BK/s1600/hidro+1.png" width="320" /></a></div>
<br />
Contoh hidrokarbon aromatik:<br />
<br />

SENYAWA HIDROKARBON Hidrokarbon adalah senyawa organik yang tersusun dari atom karbon dan hidrogen. Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Sampai sekarang terdapat ± 2 juta senyawa hidrokarbo…

jelaskan bentuk rantai karbon?

KARAKTERISTIK ATOM KARBON<br />
Salah satu kekhasan atom karbon ialah dapat membentuk rantai karbon. Atom karbon dengan nomoratom 6 mempunyai susunan elektron K = 2 dan L = 4. Dengan demikian, atom C mempunyai 4 elektron valensi dan dapat mernbentuk empat ikatan kovalen yang kuat dengan atom C lainnya, serta dapat berikatan secara kuat dengan atom-atom non logam lainnya pada saat yang bersamaan.<br />
<br />
1. Bentuk rantai karbon<br />
Ada dua bentuk rantai karbon, yaitu terbuka (alifatik, yang terdiri atas rantai lurus dan rantai bercabang) dan tertutup (siklik).<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkQar3YUVEBZqLjMMUqC5BxqUoa74Q_NnnznmM0Col2-VoSxoIEX984jlyuyAaTsUfEW-qqSrsfBKs5OAoMbhlAkbE1bTOjBhobfwZWg4k08vikDMj4WmLglqk4NSnocF986_nyJKBrWXD/s1600/karbon.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="166" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkQar3YUVEBZqLjMMUqC5BxqUoa74Q_NnnznmM0Col2-VoSxoIEX984jlyuyAaTsUfEW-qqSrsfBKs5OAoMbhlAkbE1bTOjBhobfwZWg4k08vikDMj4WmLglqk4NSnocF986_nyJKBrWXD/s1600/karbon.png" width="400" /></a></div>
<br />
2. Posisi atom C dalam rantai karbon<br />
Ada empat macam posisi atom C dalam rantai karbon. Keempat macam atom C dalam rantai karbon, yaitu:<br />
• atom C primer, yaitu atom C terikat dengan 1 atom C lainnya;<br />
• atom C sekunder, yaitu atom C terikat dengan 2 atom C lainnya;<br />
• atom C tersier, yaitu atom C terikat dengan 1 atom C lainnya;<br />
• atom C kuartener, yaitu atom C terikat dengan 3 atom C lainnya.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgS3MSP_L3L1xh-sQ_jCXVzof4TowaUj-z4pP4BdcsHIbi8xDAL6HF0uy1lUx_CMn_Niw9IrVoieE4jwuvLreid4OuudlfgYVh6KSS_0yRCcfmWIUVJwEoTxPN8oJTdT03-ZY6Zxdt1A4oB/s1600/karbon+2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="318" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgS3MSP_L3L1xh-sQ_jCXVzof4TowaUj-z4pP4BdcsHIbi8xDAL6HF0uy1lUx_CMn_Niw9IrVoieE4jwuvLreid4OuudlfgYVh6KSS_0yRCcfmWIUVJwEoTxPN8oJTdT03-ZY6Zxdt1A4oB/s1600/karbon+2.png" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
3. Jenis ikatan kovalen antara empat atom dalam rantai karbon Ada dua macam ikatan<br />
    kovalen antaratom dalam rantai karbon, yaitu:<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXtQehPfoRuGNcNtFp29zTMHu_XjAr7iguyns7CHeLm5a8Wiyl3Lzdp5GYFg2OmNnG3FX_T3YeAkbLWH2oyhFDord2GEnG8NrX2Bc_X-2AWAfiy0OHKiQ8W2hl0CZkQzpHCoq0zcRvcOrb/s1600/karbon+3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="313" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXtQehPfoRuGNcNtFp29zTMHu_XjAr7iguyns7CHeLm5a8Wiyl3Lzdp5GYFg2OmNnG3FX_T3YeAkbLWH2oyhFDord2GEnG8NrX2Bc_X-2AWAfiy0OHKiQ8W2hl0CZkQzpHCoq0zcRvcOrb/s1600/karbon+3.png" width="320" /></a></div>
<br />
a. Ikatan tunggal (C – C); 2 atom C menggunakan bersama sepasang elektron.<br />
b. Ikatan rangkap, yaitu terdiri atas:<br />
• Ikatan rangkap dua (C = C); penggunaan bersama 2 pasangan elektron.<br />
• Ikatan rangkap tiga C  C; penggunaan bersama 3 pasangan elektron.<br />
<br />

KARAKTERISTIK ATOM KARBON Salah satu kekhasan atom karbon ialah dapat membentuk rantai karbon. Atom karbon dengan nomoratom 6 mempunyai susunan elektron K = 2 dan L = 4. Dengan demikian, atom C mempunyai 4 elektron valen…

Jelaskan konsep persamaan oksidasi dan reduksi?

KONSEP REAKSI OKSIDASI DAN REDUKSI BERDASARKAN PENGGABUNGAN DAN PELEPASAN OKSIGEN<br />
<br />
Konsep reaksi oksidasi dan reduksi senantiasa mengalami perkembangan seiring dengan kemajuan ilmu kimia. Pada awalnya, sekitar abad ke-18, konsep reaksi oksidasi dan reduksi didasarkan atas penggabunganunsur atau senyawa dengan oksigen membentuk oksida, dan pelepasan oksigen dari senyawa.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnayzUPy2BZ5Bxld4oOVn6gXEhHnSxhMGAzwLlZkeK-5-A89nQW7nAXTTd4qvnqJiLixNrNrlB4QNXEDpm3sfG6MkQ6tCWGUSZChG48UQxrhuLND21vngKQMv9kQusLip4X0WsDNSHFkto/s1600/R+1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="179" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnayzUPy2BZ5Bxld4oOVn6gXEhHnSxhMGAzwLlZkeK-5-A89nQW7nAXTTd4qvnqJiLixNrNrlB4QNXEDpm3sfG6MkQ6tCWGUSZChG48UQxrhuLND21vngKQMv9kQusLip4X0WsDNSHFkto/s1600/R+1.png" width="320" /></a></b></div>
<br />
<br />
<b>Oksidasi: penggabungan oksigen dengan unsur/senyawa.<br />Reduksi: pelepasan oksigen dari senyawanya.</b><br />
<br />
KONSEP REAKSI OKSIDASI REDUKSI BERDASARKAN PELEPASAN DAN PENERIMAAN ELEKTRON<br />
<br />
Reaksi oksidasi dan reduksi ternyata bukan hanya Kata Kunci melibatkan oksigen, melainkan juga melibatkan elektron. Memasuki abad ke-20, para ahli melihat suatu karakteristik mendasar dari reaksi oksidasi dan reduksi ditinjau dari ikatan kimianya, yaitu adanya serah terima elektron. Konsep ini dapat diterapkan pada reaksi-reaksi yang tidak melibatkan oksigen.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjy7inuZ8CX3fO-veHZfD5nzkC3F6KP1ZGvnis8hgalchn3Hoerzt1s8OnkiMfpHTQsJWBQiWtuLyB0Y473j3QxEHbulCvCWUWu-TQK5gu-lCr98XJxTQo4woYxLZ_RQYZiLWIzgqqdNdg2/s1600/R+2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="176" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjy7inuZ8CX3fO-veHZfD5nzkC3F6KP1ZGvnis8hgalchn3Hoerzt1s8OnkiMfpHTQsJWBQiWtuLyB0Y473j3QxEHbulCvCWUWu-TQK5gu-lCr98XJxTQo4woYxLZ_RQYZiLWIzgqqdNdg2/s1600/R+2.png" width="400" /></a></b></div>
<br />
<br />
<b>Oksidasi: pelepasan elektron<br />Reduksi : penerimaan elektron</b><br />
<br />
<br />
Reaksi oksidasi dan reaksi reduksi selalu terjadi bersamaan. Oleh karena itu, reaksi oksidasi dan reaksi reduksi disebut juga reaksi oksidasi-reduksi atau reaksiredoks. Zat yang mengalami oksidasi disebut reduktor, sedangkan zat yang mengalamireduksi disebut oksidator.<br />
<br />
KONSEP REAKSI OKSIDASI REDUKSI BERDASARKAN PERUBAHAN BILANGAN OKSIDASI<br />
<br />
Reaksi redoks dapat pula ditinjau dari perubahan bilangan oksidasi atom atau unsur sebelum dan sesudah reaksi. Reaksi redoks adalah reaksi yang ditandai terjadinya perubahan bilangan oksidasi dari atom unsur sebelum dan sesudah reaksi.<br />
<br />
1. Bilangan oksidasi<br />
Bilangan oksidasi adalah muatan yang dimiliki oleh atom jika elektron valensinya cenderung tertarik ke atom lain yang berikatan dengannya dan memiliki keelektronegatifan lebih besar.<br />
Aturan penentuan bilangan oksidasi:<br />
<br />
a. Bilangan oksidasi atom dalam unsur bebas sama dengan 0 (nol).<br />
<br />
Contoh:<br />
Bilangan oksidasi atom dalam unsur Na, Fe, H2, P4, dan S8 sama dengan 0 (nol).<br />
<br />
b. Bilangan oksidasi ion monoatom sama dengan muatan ionnya.<br />
<b>Contoh:</b><br />
– Bilangan oksidasi ion Na + sama dengan +1;<br />
– Bilangan oksidasi ion Mg2+ sama dengan +2;<br />
– Bilangan oksidasi ion Fe3+ sama dengan +3;<br />
– Bilangan oksidasi ion Br– sama dengan –1;<br />
– Bilangan oksidasi ion S2– sama dengan –2.<br />
<br />
c. Jumlah bilangan oksidasi semua atom dalam senyawa netral sama dengan 0 (nol)<br />
<br />
.Contoh:<br />
Senyawa NaCl mempunyai muatan = 0. Jumlah biloks Na + biloks Cl = (+1) + (–1) = 0.<br />
d. Jumlah bilangan oksidasi semua atom dalam ion poliatomik sama dengan muatan ionnya.<br />
<br />
Contoh:<br />
Ion NO3<br />
– bermuatan = –1, maka biloks N = +3 biloks O = _1<br />
e. Bilangan oksidasi Fluor dalam senyawanya = –1.<br />
<br />
Contoh:<br />
Bilangan oksidasi F dalam NaF dan ClF3 sama dengan –1<br />
f. Bilangan oksidasi oksigen (O) dalam senyawanya sama dengan _2, kecuali dalam senyawa<br />
    biner fluorid, peroksida, dan superoksida<br />
<br />
Contoh:<br />
• Bilangan oksidasi O dalam H2O, CO2, dan SO2 sama dengan –2;<br />
• Bilangan oksidasi O dalam senyawa peroksida, H2O2 dan Na2O2 sama dengan –1;<br />
• Bilangan oksidasi O dalam senyawa fluorida, OF2 sama dengan +2;<br />
• Bilangan oksidasi O dalam senyawa superoksida KO2 dan CsO2 sama dengan – .<br />
<br />
g. Bilangan oksidasi hidrogen (H) jika berikatan dengan non-logam sama dengan +1.<br />
    Bilangan oksidasi H jika berikatan dengan logam alkali dan alkali tanah sama dengan –1.<br />
<br />
Contoh:<br />
Bilangan oksidasi H dalam HF dan H2O sama dengan +1 Bilangan oksidasi H dalam NaH dan CaH2 sama dengan –1<br />
<br />
h. Bilangan oksidasi logam golongan IA (alkali) dalam senyawanya sama dengan +1<br />
<br />
i. Bilangan oksidasi logam golongan IIA (alkali tanah) dalam senyawanya dengan +2<br />
<br />
j. Bilangan oksidasi logam transisi dalam senyawanya dapat lebih dari satu.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5ef9txxLectuHnTHolp_pdnlJku4z_CA9BCGrgeZ5d17P0R7d0claY5fnlbUJ9LFcQjNlqWcg4p_qtY5iJ6Fyz1gwXwURg-Ry1DMHlXz7kdVBUtAOdenpltqHFrD61_9ZJpSByTQ1imL-/s1600/R+3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="221" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5ef9txxLectuHnTHolp_pdnlJku4z_CA9BCGrgeZ5d17P0R7d0claY5fnlbUJ9LFcQjNlqWcg4p_qtY5iJ6Fyz1gwXwURg-Ry1DMHlXz7kdVBUtAOdenpltqHFrD61_9ZJpSByTQ1imL-/s1600/R+3.png" width="320" /></a></div>
<br />
Contoh:<br />
Fe mempunyai bilangan oksidasi +2 dalam FeO; +3 dalam Fe2O3, dan seterusnya Untuk memahami perubahan bilangan oksidasi dalam reaksi redoks,.

KONSEP REAKSI OKSIDASI DAN REDUKSI BERDASARKAN PENGGABUNGAN DAN PELEPASAN OKSIGEN Konsep reaksi oksidasi dan reduksi senantiasa mengalami perkembangan seiring dengan kemajuan ilmu kimia. Pada awalnya, sekitar abad ke-18,…

Bagaimana penjelasana tentang larutan elektolit dan larutan non elektrolit?

ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT<br />
Salah satu sifat larutan yang penting ialah daya hantar listrik. Oleh karena itu kita akan membahas larutan elektrolit dan non elektrolit. Elektrolit adalah zat yang dapat menghantarkan arus listrik. Larutannya disebut larutan elektrolit.<br />
<br />
Uji Daya Hantar Listrik<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhe3uXBZLktQ_w9Rlc7Wdrz4aiID5AfUifNAxvymYTP6QxaN3B1WkbPNxefn3EsfPmPcM8OIdfxP6go32UIaABUMrij3EDhjV8kmn7b8ccAiE90IazeuCj27r0ygUVNRWtEXS_T8m7Bw1_T/s1600/elekt.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="182" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhe3uXBZLktQ_w9Rlc7Wdrz4aiID5AfUifNAxvymYTP6QxaN3B1WkbPNxefn3EsfPmPcM8OIdfxP6go32UIaABUMrij3EDhjV8kmn7b8ccAiE90IazeuCj27r0ygUVNRWtEXS_T8m7Bw1_T/s1600/elekt.png" width="320" /></a></div>
<br />
<ul>
<li>Siapkan alat yang telah dirangkai seperti gambar berikut:</li>
<li>Sediakan 50 mL larutan-larutan NaCl 1 M, cuka (CH3COOH) 1 M, H2SO4 1M, dan larutan gula/ sukrosa (C12H22O11) 1 M.</li>
<li>Amati dan catat apakah lampu menyala terang, redup, atau tidak menyala.</li>
<li>Amati dan catat apakah ada gelembung atau tidak. Jika ada gelembung, banyak atau sedikit?.</li>
<li>Cuci gelas kimia dan elektrode-elektrode. Ulangi dengan larutan yang berbeda</li>
<li>Buat tabel pengamatan. Tuliskan hasil pengamatan dan diskusikan temuan percobaanmu dengan teman sekelas.</li>
</ul>
Mengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik? Hal ini disebabkan  elektrolit terurai menjadi ion-ion dalam pelarut air. Akan tetapi mengapa lelehan senyawa ion dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan lelehan (tanpa air; wujudnya cair) senyawa kovalen polar tidak dapat menghantarkan arus listrik? Pada tahun 1984, Svante August Arrhenius berhasil menjelaskan bahwa elektrolit dalam pelarut air dapat terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan non elektrolit dalam pelarut air tidak terurai menjadi ion-ionnya.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvRsrfKOduKLH69_m8AsLJZU7-Mq9bYvS0HNC6oJOriG5TeLF-_zKqOn6zTN2-HNmFeYoqnAFLJTeW1X0IzFwuK-jxJb5VUUfVil4Wdud-8n8fSmgtlMlJRhZ6bV4i5_0rRL2_djTZONwI/s1600/elek+2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="25" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvRsrfKOduKLH69_m8AsLJZU7-Mq9bYvS0HNC6oJOriG5TeLF-_zKqOn6zTN2-HNmFeYoqnAFLJTeW1X0IzFwuK-jxJb5VUUfVil4Wdud-8n8fSmgtlMlJRhZ6bV4i5_0rRL2_djTZONwI/s1600/elek+2.png" width="400" /></a></div>
<br />
Senyawa ion akan terurai menjadi ion-ion dalam pelarut air.<br />
Contoh: NaCl (s)H2O(l)<br />
Na+ (aq) + Cl_ (aq)<br />
Senyawa ion baik dalam pelarut air maupun dalam bentuk lelehannya dapat<br />
menghantarkan arus listrik.<br />
<br />
• Senyawa kovalen polar dapat menghantarkan listrik dalam pelarut air karena molekul-molekulnya akan terurai menjadi ion-ionnya.<br />
<br />
Akan tetapi senyawa kovalen polar yang lain, seperti gula (C12H22O11) tidak dapat menghantarkan listrik dalam pelarut air. Hal ini disebabkan molekul-molekul C12H22O11 tidak dapat terurai menjadi ion-ion dalam pelarut air. Jadi senyawa kovalen polar dapat berupa elektrolit maupun non-elektrolit. Bersifat elektrolit jika dapat bereaksi dengan pelarut air (terhidrolisis). Zat-zat yang tergolong elektrolit yaitu asam, basa, dan garam.<br />
<br />
Daya hantar listrik senyawa ion dan senyawa kovalen polar<br />
Daya hantar listrik senyawa ion dan senyawa kovalen polar bergantung pada wujudnya.<br />
a. Senyawa ion<br />
<ul>
<li>Padatan: Tidak dapat menghantarkan arus listrik. Sebab, dalam padatan, ionionnya tidak bergerak bebas</li>
<li> Lelehan: Dapat menghantarkan listrik. Sebab, dalam lelehan, ion-ionnya dapat bergerak relatif lebih bebas dibandingkan ion-ion dalam zat padat.</li>
<li>Larutan (dalam pelarut air): Dapat menghantarkan listrik. Sebab, dalam larutan, ion-ionnya dapat bergerak bebas.</li>
</ul>
b. Senyawa Kovalen Polar:<br />
<ul>
<li>Padatan: Tidak dapat menghantarkan listrik, karena padatannya terdiri atas molekulmolekul netral meski bersifat polar.</li>
<li>Lelehan: Tidak dapat menghantarkan listrik, karena lelehannya terdiri atas molekulmolekul netral meski dapat bergerak bebas.</li>
<li>Larutan (dalam air) : Dapat menghantarkan listrik, karena dalam larutan molekulmolekulnya dapat terhidrolisis menjadi ion-ion yang dapat bergerak bebas. Daya hantar listrik larutan elektrolit bergantung pada jenis dan konsentrasinya.</li>
</ul>
<br />
b. Elektrolit kuat dan elektrolit lemah<br />
1. Elektrolit kuat, adalah zat elektrolit yang terurai sempurna dalam air. Daya hantar listriknya<br />
     relatif baik walaupun konsentrasinya relatif kecil. Tergolong elektrolit kuat yaitu:<br />
1) Asam-asam kuat, seperti : HCl, HClO3, H2SO4, HNO3, dan lain-lain.<br />
2) Basa-basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, seperti: NaOH, KOH,<br />
    Ca(OH)2, Ba(OH)2, dan lain-lain.<br />
3) Garam-garam yang mudah larut, seperti: NaCl, KI, Al2(SO4)3 dan lain-lain<br />
<br />
2. Elektrolit lemah, adalah zat elektrolit yang terurai sebagian membentuk ion-ionnya dalam<br />
    pelarut air. Contoh : asam lemah; misalnya CH3COOH dan basa lemah misalnya HNO3. <br />
Tergolong elektrolit lemah yaitu:<br />
a. Asam-asam lemah, seperti: CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S, dan lain-lain<br />
b. Basa-basa lemah seperti: NH4OH, Ni(OH)2, dan lain-lain<br />
c. Garam-garam yang sukar larut, seperti : AgCl, CaCrO4, PbI2, dan lain-lain Kuat atau<br />
    lemahnya suatu elektrolit, secara kuantitatif dapat dinyatakan dengan derajat<br />
     ionisasi/derajat disosiasi:<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgE5NB6-3X0XCIWpv3tQbH9Si5OwxtD1pYruwWyEmrAy_MR-ReXbxkL57mvsYvWQWixTvH0HB89RnndWtvDvENoyXLk7SJE67drRAFtA9A3FUW5Q-Svw5XjJysAhNX8jprYjVq99QyNpglu/s1600/elek+3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="66" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgE5NB6-3X0XCIWpv3tQbH9Si5OwxtD1pYruwWyEmrAy_MR-ReXbxkL57mvsYvWQWixTvH0HB89RnndWtvDvENoyXLk7SJE67drRAFtA9A3FUW5Q-Svw5XjJysAhNX8jprYjVq99QyNpglu/s1600/elek+3.png" width="400" /></a></div>
<br />
Keterangan:<br />
• Untuk elektrolit kuat : = 1 atau mendekati 1<br />
 • Untuk elektrolit lemah : 0 < < 1<br />
 • Untuk non elektrolit : = 0

ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT Salah satu sifat larutan yang penting ialah daya hantar listrik. Oleh karena itu kita akan membahas larutan elektrolit dan non elektrolit. Elektrolit adalah zat yang dapat menghantarkan arus…

jelaskan tentang komponen zat larutan ?

LARUTAN<br />
Larutan adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang saling melarutkan dan masing-masing zat penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi secara fisik Larutan terdiri atas dua komponen, yaitu komponen zat terlarut dan pelarut.<br />
<ul>
<li>Komponen dengan jumlah yang sedikit biasanya dinamakan zat terlarut.</li>
<li> Pelarut adalah komponen yang jumlahnya lebih banyak atau yang strukturnya tidak berubah.</li>
</ul>
Contoh:<br />
<ul>
<li>25 gram garam dapur dalam 100 gram air; air disebut pelarut, sedangkan garam dapur (NaCl) sebagai zat terlarut.</li>
<li>Sirup (kadar gula 80 %); gula pasir merupakan komponen paling banyak daripada air akan tetapi gula dinyatakan sebagai zat terlarut dan air sebagai pelarut, sebab struktur air tidak berubah (wujud: cair), sedangkan gula berubah dari padat menjadi cairan.</li>
</ul>
<br />
Larutan dapat digolongkan berdasarkan:<br />
<ol>
<li>Wujud pelarutnya; yaitu terdiri atas larutan cair (contoh: larutan gula, larutan garam); larutan padat (contoh: emas 22 karat merupakan campuran homogen antara emas dan perak atau logam lain); larutan gas (contoh: udara).</li>
<li> Daya hantar listriknya; yaitu larutan elektrolit (dapat menhantarkan arus listrik) dan larutan non-elektrolit (tidak dapat menghantarkan arus listrik).</li>
</ol>
<br />
Tidak semua zat jika<br />
dicampurkan ke dalam pelarut air dapat membentuk larutan. Garam dapur (NaCl) dan<br />
asam asetat (CH3COOH) merupakan contoh zat yang dapat larut dalam air, tetapi lilin<br />
tidak dapat larut dalam air. Suatu zat akan larut dalam air apabila<br />
<ul>
<li> Kekuatan gaya antarpartikel zat setara dengan gaya antarpartikel dalam pelarut air.</li>
<li>Zat mempunyai muatan yang sejenis dengan muatan pelarut air.Air merupakan senyawa kovalen polar, maka zat yang dapat larut dalam air adalah:</li>
</ul>
a. Senyawa ion, contoh NaCl, partikelnya terdiri atas ion posirif (Na+) dan ion negatif<br />
(Cl–). Sedangkan air adalah senyawa kovalen polar yang partikelnya terdiri atas molekulmolekul H2O yang memiliki muatan parsial positif ( ) dan negatif ( ). Mekanisme pelarutan NaCl dalam H2O<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5NqeLhJIgfIvlaE-7urKR-PSqiSNOZrUqUZu__-A8lL9NkqpE0tVVmZWR6DHbzUNaryb8j7OFSiXYOB8PRfmZc1B4ocVL-M5ZtqgmOq3-nP3lZ46ajq8ksLttHaO8syvUtNoA-cKdhFbs/s1600/larutan+1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="148" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5NqeLhJIgfIvlaE-7urKR-PSqiSNOZrUqUZu__-A8lL9NkqpE0tVVmZWR6DHbzUNaryb8j7OFSiXYOB8PRfmZc1B4ocVL-M5ZtqgmOq3-nP3lZ46ajq8ksLttHaO8syvUtNoA-cKdhFbs/s1600/larutan+1.png" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixEhC-utiq09iaaDJ5fAyiqPIcTZ8h39tMiu8Bz1LoBIZrtjkybI6IR4i8rH0PeVf8EU-xSmXj6eLL8StdZY4uuc91eLXIa8yEtcejVHE9JTzaLJb-mgDfbKja-s6hc1H9GKAg9AxfxfKw/s1600/larutan+2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixEhC-utiq09iaaDJ5fAyiqPIcTZ8h39tMiu8Bz1LoBIZrtjkybI6IR4i8rH0PeVf8EU-xSmXj6eLL8StdZY4uuc91eLXIa8yEtcejVHE9JTzaLJb-mgDfbKja-s6hc1H9GKAg9AxfxfKw/s1600/larutan+2.png" width="320" /></a></div>
<br />
Molekul H2O akan mengelilingi permukaan kristal NaCl. Muatan parsial positif ( ) dari molekul H2O akan tertarik ke ion Cl_ yang ada pada bagian luar kristal. Begitu juga dengan muatan parsial negatifnya ( ) akan tertarik ke ion Na+ <br />
<br />
b. Senyawa kovalen polar, contoh C2H5OH (etanol) dapat larut dalam air karena molekul-molekul C2H5OH dan air sama-sama memiliki muatan parsial positif dan negatif. Keduanya akan tertarik satu sama lain.<br />
<br />

LARUTAN Larutan adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang saling melarutkan dan masing-masing zat penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi secara fisik Larutan terdiri atas dua komponen, yaitu komponen zat terlarut d…

Jelaskan tentang Volum molar gas?

Volum molar gas<br />
a. Pada keadaan standar<br />
Volum molar menyatakan volum yang ditempati 1 mol gas pada suhu dan tekananctertentu. Dari eksperimen diketahui bahwa 1 liter gas oksigen (O2), yang diukur padacsuhu 0o C dan tekanan 76 cmHg (1 atmosfer) mempunyai massa sebesar 1, 429 gram.cDari perhitungan mol, diperoleh:<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgg0Pn_9MIY9TYw4QJY-Fn_vGThC67JxexTiKEUZC8okNXrH-3vgJq7iqtfbHko4laZkPcJpj9FSOfHHlWaPiyPyhzhZR_NCU9UJ1JDnuSY1AwmsHSB2LiB2riAiyxsYfVUeAZB2LnqVSFC/s1600/mola.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="152" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgg0Pn_9MIY9TYw4QJY-Fn_vGThC67JxexTiKEUZC8okNXrH-3vgJq7iqtfbHko4laZkPcJpj9FSOfHHlWaPiyPyhzhZR_NCU9UJ1JDnuSY1AwmsHSB2LiB2riAiyxsYfVUeAZB2LnqVSFC/s1600/mola.png" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdaRe0vEPWWgGt4FrZz6qxV6x21_3xCgw8QRCG7s2-L2VP-iB2kwQocVjqWj7fumm-VFIfnLfn8ouOLq6KYLHfEvUSLztI1gDdddYe4uXhnj4iHdXCN4OMfK9x5q3joqdAYEIoyscZa0Df/s1600/mola+2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="62" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdaRe0vEPWWgGt4FrZz6qxV6x21_3xCgw8QRCG7s2-L2VP-iB2kwQocVjqWj7fumm-VFIfnLfn8ouOLq6KYLHfEvUSLztI1gDdddYe4uXhnj4iHdXCN4OMfK9x5q3joqdAYEIoyscZa0Df/s1600/mola+2.png" width="400" /></a> <br />
Keadaan suhu 0o C dan tekanan 1 atmosfer disebut keadaan standar (STP). Setiap 1 mol gas yang diukur pada keadaan standar akan mempunyai volume yang sama, yaitu 22,4 liter.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicwCn9sJDCWQ5CnQ1gWZtWTqp0hhZzgWkZSs-UA70Sc7sV0ysnCDz6qu0LOE_ZCDhcD6-D-FW0UJOCVNPUivqs-naNZuOzm_QkQcM7f5x3Hl0uEEkRdf_wWxbY01_yST_HKC3dPQoYzHKt/s1600/mola+3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="89" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicwCn9sJDCWQ5CnQ1gWZtWTqp0hhZzgWkZSs-UA70Sc7sV0ysnCDz6qu0LOE_ZCDhcD6-D-FW0UJOCVNPUivqs-naNZuOzm_QkQcM7f5x3Hl0uEEkRdf_wWxbY01_yST_HKC3dPQoYzHKt/s1600/mola+3.png" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
b. Pada keadaan tidak standar<br />
Perhitungan volume gas pada kondisi ini didasarkan pada rumusan gas ideal:<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqbjwZDhHxl8jZ9kd2-BZyaHMsvwv87erxm9fVEd6ayQ8AudOWb6lv8lMbZ3XZxsCG7_TryPaUvNCFDlE8nhrIZljnECeKlrrPznX32H1Gp3o_LtOPQOjzryFOJmJ8dUarUA_IAt0zPizM/s1600/mola+4.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqbjwZDhHxl8jZ9kd2-BZyaHMsvwv87erxm9fVEd6ayQ8AudOWb6lv8lMbZ3XZxsCG7_TryPaUvNCFDlE8nhrIZljnECeKlrrPznX32H1Gp3o_LtOPQOjzryFOJmJ8dUarUA_IAt0zPizM/s1600/mola+4.png" /></a></div>
 Keterangan:<br />
P = tekanan (atm)<br />
V = volume (liter)<br />
N = mol gas<br />
R = tetapan gas ( 0,082 L.atm/mol.K)<br />
T = suhu (Kelvin)<br />
<br />
<b>Hubungan antara mol, Jumlah molekul, massa, dan volume gas</b><br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWmVmThnMKOigTXMLpeF5HBarVnwELvfwNQ1hbN8I6trtBlEJV2CcyV3zaeh_qjSdkhACVn2bW23N6tuMLW3sGBhlpxl5Aa57Xkpz_xVI1c8B2IKgz5Q3CY0QLbAOsiU8gNLiOSP-DNUVS/s1600/mola+5.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="154" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWmVmThnMKOigTXMLpeF5HBarVnwELvfwNQ1hbN8I6trtBlEJV2CcyV3zaeh_qjSdkhACVn2bW23N6tuMLW3sGBhlpxl5Aa57Xkpz_xVI1c8B2IKgz5Q3CY0QLbAOsiU8gNLiOSP-DNUVS/s1600/mola+5.png" width="400" /></a></div>
<br />
Untuk lebih memahami hubungan antara mol, jumlah molekul, massa, dan volume perhatikan bagan di atas.<br />
<br />
<br />
<br />

Volum molar gas a. Pada keadaan standar Volum molar menyatakan volum yang ditempati 1 mol gas pada suhu dan tekananctertentu. Dari eksperimen diketahui bahwa 1 liter gas oksigen (O2), yang diukur padacsuhu 0o C dan tekan…

Jelaskan konsep perhintungan kimia konsep mol dan masa molar?

PERHITUNGAN KIMIA<br />
Terdapat berbagai cara untuk menentukan ukuran suatu benda. Menghitung jumlah, volume, bahkan massa suatu benda merupakan pekerjaan yang biasa kita lakukan sehari-hari. Beras biasa dihitung dari massanya, misalnya 1 kg. Hampir tidak pernah kita menghitung beras dalam jumlah satuan, misalnya 50 butir beras. Karena hal tersebut merupakan pekerjaan yang sulit dan tidak praktis. Demikian pula halnya dengan atom. Hingga saat ini tidak pernah ada yang melihat atom bahkan dengan mikroskop elektron sekalipun. Atom terlalu kecil untuk dilihat apalagi untuk dihitung jumlah partikel materi. Yang dapat dilakukan adalah dengan menghitung massa atau volumenya.<br />
<br />
Konsep mol<br />
a. Hipotesis Avogadro<br />
<b><i>Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas bervolume sama mengandung<br />jumlah molekul yang sama pula</i></b><br />
atau<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidRZqxSHdTp9Y1HLTJHml2hj0lcko1zzEYqXAQ1feTv0NQLn6gOaV0ZWYA-lGO2Xd3szWCMSzzKhLWQ31CK-FEAz7F338VyoI4VNEJqpvl9RBm4ZDSZYtKgGlYhU23RbHx5eIULr7QRnMn/s1600/mol.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="89" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidRZqxSHdTp9Y1HLTJHml2hj0lcko1zzEYqXAQ1feTv0NQLn6gOaV0ZWYA-lGO2Xd3szWCMSzzKhLWQ31CK-FEAz7F338VyoI4VNEJqpvl9RBm4ZDSZYtKgGlYhU23RbHx5eIULr7QRnMn/s1600/mol.png" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
Mengapa perbandingan volum gas-gas dalamsuatu reaksi merupakan bilangan sederhana? Pada awalnya, Hukum Gay Lussac tidak dapat dijelaskan para ilmuwan termasuk oleh John Dalton, pencetus teori atom. Ketidakmampuan Dalton karena ia menganggap partikel unsur selalu berupa atom tunggal (,monoatomik). Barulah pada tahun 1811 Amadeo Avogadro (1776-1856) dari Italia, mengemukakan bahwa partikel unsur tidak harus berupa atom tunggal, tetapi dapat juga berupa molekul.<br />
<br />
b. Mol<br />
Satuan mol menyatakan jumlah partikel (atom, molekul, atau ion) dalam suatu<br />
zat. Para ahli sepakat bahwa 1 mol zat mengandung jumlah partikel yang sama dengan<br />
jumlah partikel dalam 12,0 gram C-12, yaitu sebanyak 6,02 × 1023 partikel. Jumlah<br />
partikel ini disebut sebagai Bilangan Avogadro (L)<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifB_NCxmRZjY3xopqeFahNLCT4z1rvZygmyaaQyDCnIsAT0cOUCVunNDV5UiZuR-aDvLfkF8BXf6NRc5xX9rVK8UE4yb3ThuAB5sER3Bbxg5nvNXitTNrKcBGUrsC5o4-BW6PqiYYskAKv/s1600/molar.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="121" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifB_NCxmRZjY3xopqeFahNLCT4z1rvZygmyaaQyDCnIsAT0cOUCVunNDV5UiZuR-aDvLfkF8BXf6NRc5xX9rVK8UE4yb3ThuAB5sER3Bbxg5nvNXitTNrKcBGUrsC5o4-BW6PqiYYskAKv/s1600/molar.png" width="400" /></a></div>
<br />
2. Massa molar<br />
Massa molar adalah massa yang dimiliki oleh 1 mol zat. Dasar perhitungan massa<br />
molar ialah massa atom C-12 dalam 1 mol, yaitu sebesar 12,0 gram.<br />
<br />
Massa molar C-12 =<br />
Dengan mengetahui nilai m, kita dapat menentukan mol zat (n) jika massanya (w)<br />
diketahui:<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMOg2uXm4aMaWjkUqgyet8iAmB380DV4ztcIFqf4UVw-WKEL2d2Y66tKLwQddEYN5RYxFHYjxzYzr0Zifwfsu3q-5Me_yg8z_uow59uK5zBTcxUi6bAiWS27tU-tPSYb2bvjCTodruTk0G/s1600/molar+2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="195" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMOg2uXm4aMaWjkUqgyet8iAmB380DV4ztcIFqf4UVw-WKEL2d2Y66tKLwQddEYN5RYxFHYjxzYzr0Zifwfsu3q-5Me_yg8z_uow59uK5zBTcxUi6bAiWS27tU-tPSYb2bvjCTodruTk0G/s1600/molar+2.png" width="400" /></a></div>
<br />
Keterangan:<br />
n = mol zat (mol)<br />
m = massa zat (gr)<br />
Mr = massa molar (gr/mol)

PERHITUNGAN KIMIA Terdapat berbagai cara untuk menentukan ukuran suatu benda. Menghitung jumlah, volume, bahkan massa suatu benda merupakan pekerjaan yang biasa kita lakukan sehari-hari. Beras biasa dihitung dari massany…

jelaskan bunyi hukum proust,hukum dalton dan hukum perbandingan volum ?

Hukum perbandingan tetap (hukum Proust)<br />
Pada tahun 1799, Joseph Louis proust (1754- 1826) dari Perancis melakukan eksperimen, yaitu mereaksikan unsur hidrogen dan unsur oksigen. Ia menemukan bahwa unsur hidrogen dan unsur oksigen selalu bereaksi membentuk senyawa air dengan perbandingan massa yang tetap, yaitu 1 : 8.<br />
<br />
<b>Massa hidrogen : Massa oksigen = 1 : 8</b><br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghEptlaJnLzvf2j6RknnGzR0_2VCsyDfoXtAy27PJvKQ1EwsVhiFVIkcrZyVnEGSbs7O7f4k9EB8RmJE2tpjvoEXlppNDkKpbw55hXpLTrb1o9RroHoL3uvEHXTW0jB1lQQgcYJd3-BVhR/s1600/dalton.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="155" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghEptlaJnLzvf2j6RknnGzR0_2VCsyDfoXtAy27PJvKQ1EwsVhiFVIkcrZyVnEGSbs7O7f4k9EB8RmJE2tpjvoEXlppNDkKpbw55hXpLTrb1o9RroHoL3uvEHXTW0jB1lQQgcYJd3-BVhR/s1600/dalton.png" width="400" /></a></div>
<br />
Proust juga meneliti beberapa senyawa yang lain dan memperoleh kesimpulan yang sama, yaitu perbandingan berat unsur-unsur yang menyusun suatu senyawa tidak pernah berubah.<br />
Hukum Perbandingan Tetap berbunyi:<br />
“Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa adalah tetap.”  Dengan memakai pemahaman hukum perbandingan tetap, definisi senyawa dapat diperluas sebagai berikut:<br />
<i><b>“senyawa adalah zat yang terbentuk oleh dua atau lebih unsur yang berbeda jenis<br />dengan perbandingan massa unsur-unsur penyusunnya adalah tetap”.</b></i><br />
3. Hukum kelipatan perbandingan (hukum Dalton)<br />
Hukum Proust dikembangkan lebih lanjut oleh para ilmuwan untuk unsur-unsur yang dapat membentuk lebih dari satu senyawa. Salah seorang diantaranya ialah Dalton (1766- 1844). Dalton mengamati adanya suatu keteraturan yang terkait dengan perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa.<br />
<br />
Simak percobaan berikut:<br />
Pada percobaan pertama, 1,33 g oksigen direaksikan dengan 1 g karbon. Reaksi ini menghasilkan 2,33 g karbon monoksida. Selanjutnya pada percobaan kedua, massa oksigen diubah menjadi 2,66 g sementara massa karbon tetap. Reaksi ini menghasilkan senyawa yang berbeda, yaitu karbon dioksida<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFWXVZ7XbftQO9CfIJNgABB3bK4na1K6U9ykPOR3uA9rEcsmC9upEka183NdOkgelMUn469agqDhPqx86XyI08t85ZYWnZPPXVT6tfiH47MYru8HcE41DUjtsBw89tL6-R0Cg72UNUL17_/s1600/dalton+2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="122" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFWXVZ7XbftQO9CfIJNgABB3bK4na1K6U9ykPOR3uA9rEcsmC9upEka183NdOkgelMUn469agqDhPqx86XyI08t85ZYWnZPPXVT6tfiH47MYru8HcE41DUjtsBw89tL6-R0Cg72UNUL17_/s1600/dalton+2.png" width="400" /></a></div>
<br />
Dengan massa oksigen yang sama ternyata perbandingan massa karbon dalam senyawa karbon monoksida dan karbon dioksida merupakan bilangan bulat dan nsederhana.<br />
<br />
Hukum Kelipatan Perbandingan (hukum Dalton) berbunyi:<br />
<i><b>“Jika dua jenis unsur bergabung membentuk lebih dari satu senyawa, dan<br />jika, massa salah satu unsur dalam senyawa tersebut sama, sedangkan<br />massa unsur lainnya berbeda, maka perbandingan massa unsur lainnya<br />dalam senyawa tersebut merupakan bilangan bulat sederhana.”</b></i><br />
<br />
4. Hukum perbandingan volum (hukum Gay - Lussac)<br />
Joseph Louis Gay Lussac (1788-1850) dari  Perancis tertarik pada penemuan Henry Cavendish (1731-1810) dari Inggris, yang menemukan perbandingan volume hidrogen yang bereaksi dengan oksigen membentuk air adalah 2 : 1, jika kedua gas itu diukur pada suhu (T) dan tekanan (P) yang sama. Akhirnya, pada tahun 1809 Joseph Louis Gay Lussac melakukan percobaan terhadap berbagai reaksi gas.<br />
<br />
2 volume gas hidrogen + 1 volume gas oksigen 2 volume uap air<br />
1 volume gas nitrogen + 3 volume gas hidrogen 2 volume gas ammonia<br />
1 volume gas hidrogen + 1 volume gas klorin 2 volume gas hidrogen klorida<br />
Dari percobaan ini, Gay-Lussac merumuskan Hukum Perbandingan Volum (hukum Gay-Lussac) yang berbunyi:<br />
<i><b>“Pada suhu dan tekanan yang sama, volume gas-gas yang bereaksi dan volume<br />gas-gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana.”</b></i>

Hukum perbandingan tetap (hukum Proust) Pada tahun 1799, Joseph Louis proust (1754- 1826) dari Perancis melakukan eksperimen, yaitu mereaksikan unsur hidrogen dan unsur oksigen. Ia menemukan bahwa unsur hidrogen dan unsu…

Jelaskan hukum kekalan masa hukum Lavoisier?

<div style="text-align: justify;">
HUKUM DASAR KIMIA<br />
1. Hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier)<br />
Sudah lama orang mengetahui bahwa pada  pembakaran kayu akan dihasilkan arang atau abu yang massanya lebih ringan, sedangkan logam menjadi lebih berat setelah dibakar. Akan tetapi, sampai pertengahan abad ke-17 para ilmuwan tidak dapat menjelaskan adanya perubahan massa dalam reaksi kimia. Hal ini disebabkan keterlibatan udara dalam suatu reaksi belum dipahami secara jelas pada saat itu.<br />
<br />
a. Teori phlogiston<br />
Ide awal teori phlogiston berasal dari Johann Joachim Becker (1635-1682) yang<br />
kemudian menarik perhatian Gerge Ernst Stahl (1660-1734). Teori phlogiston pada prinsipnya menyatakan:<br />
1) semua materi mengandung zat ringan yang disebut phlogiston;<br />
2) suatu reaksi kimia merupakan perpindahan phlogiston dari suatu materi ke materi yang lain.<br />
<br />
Becher dan Stahl memberikan contoh pada pembakaran suatu logam, massanya akan berubah menjadi lebih berat dibandingkan massa logam awal. Logam akan kehilangan phlogiston sehingga berubah menjadi calx logam (sekarang disebut oksida logam). Untuk memperoleh kembali logam tersebut, calx harus dibakar bersama karbon yang kaya phlogiston, karena phlogiston semula sudah hilang di udara. Calx akan menyerap phlogiston dari udara sehingga berubah menjadi logam semula.<br />
<br />
b. Akhir teori phlogiston dan lahirnya hukum kekekalan massa Hampir satu abad teori phlogiston dianut oleh para ilmuwan. Pada tahun 1774, Joseph Priestley (1733-1804) dari Inggris melakukan eksperimen dengan memanaskan calx merkuri (merkuri oksida) yang berupa serbuk merah. Calx merkuri dapat berubah kembali menjadi logam merkuri hanya dengan pemanasan tanpa penambahan materi yang kaya akan phlogiston. Calx merkuri terurai menjadi logam raksa dan suatu “udara aneh” yang berbeda dari udara biasa. Jika bara api diletakkan dalam “udara aneh”, maka ia akan menyala lebih terang. Menurut Priestly, serbuk calx merkuri menyerap phlogiston udara sehingga berubah menjadi logam raksa. Akibatnya udara di sekitarnya kehabisan phlogiston yang disebut “dephlogisticated air”.<br />
<br />
Kegagalan teori phlogiston disebabkan pada waktu itu para ilmuwan belum memahami keterlibatan gas dalam reaksi kimia. Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794) di Paris, Prancis, menganggap “phlogiston” adalah suatu zat khayal yang keberadaannya belum terbukti secara eksperimen. Menurut Lavoisier, suatu eksperimen kimia harus memakai pengukuran dan perhitungan kuantitatif.<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada tahun 1779, Lavoisier mengulang eksperimen Priestly dengan lebih teliti. Ia memanaskan 530 gram logam merkuri dalam suatu wadah yang terhubung dengan udara dalam silinder ukur dalam suatu wadah tertutup. Volum udara dalam silinder ternyata berkurang sebanyak bagian, sedangkan logam merkuri berubah menjadi calx merkuri (oksida merkuri) dengan massa 572,5 gram, atau terjadi kenaikan massa sebesar 42,4 gram. Besarnya kenaikan massa ini ternyata sama dengan bagian 1<br />
udara yang hilang. Ia menyadari 5 bagian udara tersebut ialah udara tanpa phlogiston yang telah bergabung dengan logam merkuri membentuk calx merkuri. Ia menamakan bagian udara tersebut sebagai oksigen.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjS_yyv75kyn1Pm1hwpdNCAXSWlGWGLZzgrgN8ltskD-Ah1XbkXg1sSuBfAciR-Zg_ajSYEOqE3aZHnlp-SDuB2salrU_W68scOpRQY5GNcPuJVb4E9N8D7QHx3P8Huo5_GJ0qpbEoj7ljw/s1600/oksi.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="90" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjS_yyv75kyn1Pm1hwpdNCAXSWlGWGLZzgrgN8ltskD-Ah1XbkXg1sSuBfAciR-Zg_ajSYEOqE3aZHnlp-SDuB2salrU_W68scOpRQY5GNcPuJVb4E9N8D7QHx3P8Huo5_GJ0qpbEoj7ljw/s1600/oksi.png" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan eksperimen, Lavoisier merumuskan Hukum Kekekalan Massa yang berbunyi:<br />
<i><b>“Di dalam suatu reaksi kimia, massa zat-zat sebelum reaksi sama dengan<br />massa zat sesudah reaksi</b></i>”.</div>

HUKUM DASAR KIMIA 1. Hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier) Sudah lama orang mengetahui bahwa pada pembakaran kayu akan dihasilkan arang atau abu yang massanya lebih ringan, sedangkan logam menjadi lebih berat setelah…

Jelaskan tentang persamaan reaksi?

PERSAMAAN REAKSI<br />
1. Aturan penulisan persamaan reaksi  Persamaan reaksi menyatakan kesetaraan jumlah zat-zat yang bereaksi dengan jumlah zat-zat hasil reaksi. Unutuk menyatakannya digunakan rumus kimia zat-zat, koefisien reaksi, dan wujud zat.<br />
Perhatikan contoh berikut:<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpEMy_hpTbIDnuyAusMAe1iPw_RiNQG-dUlTkGQmg-Ufh4WkUnfWl2ydvHSrMt-mIfrfqrKDKKwdEf4SrztTcPM4zQ_4N_VCmyF5JaR__O0Z9UykhIDB6UZh9iQOwma7uhDPOsCvOaNOFL/s1600/persamaan+1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="55" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpEMy_hpTbIDnuyAusMAe1iPw_RiNQG-dUlTkGQmg-Ufh4WkUnfWl2ydvHSrMt-mIfrfqrKDKKwdEf4SrztTcPM4zQ_4N_VCmyF5JaR__O0Z9UykhIDB6UZh9iQOwma7uhDPOsCvOaNOFL/s1600/persamaan+1.png" width="400" /></a></div>
<br />
a. Rumus kimia zat-zat<br />
Zat-zat yang terlibat dalam reaksi kimia dinyatakan oleh rumus kimianya. Rumus<br />
pereaksi diletakkan di ruas kiri dan hasil reaksi diletakkan di ruas kanan. Kedua ruas<br />
dihubungkan oleh tanda panah yang menyatakan arah reaksi.<br />
<br />
b. Koefisien reaksi<br />
Koefisien reaksi menyatakan jumlah partikel dari setiap pereaksi dan produk reaksi. Pada contoh di atas, 2 molekul Na bereaksi dengan 1 molekul Cl2 menghasilkan 2 molekul NaCl. Koefisien reaksi 1 umumnya tidak ditulis.<br />
Koefisien reaksi diberikan agar persamaan reaksi sesuai dengan Hukum Kekekalam Massa dari Lavoisier, yang menyatakan bahwa:<br />
“ Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama” Karena massa suatu zat berbanding lurus dengan jumlah partikel (atom), maka hukum tersebut dapat pula berarti :<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQAQI169IHA17Oo7g14pK6WrkcLW6wn54LVUz3ZiwGDLQXdtFb2j1MxvbetWK9zqnngtZYSftFml_Sc6-lAuBwfOL_tu5KuKBlExAR8IQJHQiupIrVFgEETU0v3RZKrc8wS4kcMKINRCEu/s1600/persamaan.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="62" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQAQI169IHA17Oo7g14pK6WrkcLW6wn54LVUz3ZiwGDLQXdtFb2j1MxvbetWK9zqnngtZYSftFml_Sc6-lAuBwfOL_tu5KuKBlExAR8IQJHQiupIrVFgEETU0v3RZKrc8wS4kcMKINRCEu/s1600/persamaan.png" width="400" /></a></div>
<br />
c. Wujud zat<br />
Meskipun bukan keharusan, terkadang kita perlu mencantumkan wujud zat-zat yang terlibat dalam suatu reaksi. Wujud zat ditulis dengan singkatan dalam tanda kurung, sebagai subskrip di belakang rumus kimia zat yang bersangkutan.<br />
<br />
2. Kiat penyetaraan persamaaan reaksi<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRWRLajzeY72GYIdKte2rTCi1kxJyNr7pS8iOIv2KJn0jBOCGr2-4VgncDQ0tiiGTEtlYABwO-V4sr7-XS4RORYSZolCyr2tvxYQhOKO8TnzBZr5xcSwcakGS4b_MvQnrx_xg3-VM5rf3k/s1600/kiat.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRWRLajzeY72GYIdKte2rTCi1kxJyNr7pS8iOIv2KJn0jBOCGr2-4VgncDQ0tiiGTEtlYABwO-V4sr7-XS4RORYSZolCyr2tvxYQhOKO8TnzBZr5xcSwcakGS4b_MvQnrx_xg3-VM5rf3k/s1600/kiat.png" width="376" /></a></div>
<br />
Sebagian besar persamaan reaksi sederhana dapat disetarakan dengan mudah.<br />
Untuk menyetarakan reaksi-reaksi yang cukup sulit, kita dapat memakai “metode abjad”.

PERSAMAAN REAKSI 1. Aturan penulisan persamaan reaksi Persamaan reaksi menyatakan kesetaraan jumlah zat-zat yang bereaksi dengan jumlah zat-zat hasil reaksi. Unutuk menyatakannya digunakan rumus kimia zat-zat, koefisien…

Jelaskan tentang Senyawa asam, basa, dan garam?

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Senyawa yang mengandung ion poliatom Ion-ion yang telah dibahas di atas merupakan ion-ion monoatom. Masing-masing ion terdiri atas atom tunggal. Ada pula ion-ion poliatom, yaitu dua atau lebih atom-atom terikat bersama-sama dalam satu ion yang dapat berupa kation poliatom dan anion poliatom. Di bawah ini beberapa ion poliatom dan namanya.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEje0AAPoafr5rFUAc5Q8sVGLcc88yecHTp6TJVTtdc3Ykf095lK4vtUgp7pVybIF0fDLGvqR0CQoE6UCfh-vFI6M7EgsoPLNHsrmKd3SBHsy-gYwsZB_KBaY8Nz9xuk3tn918CzGvgdATAG/s1600/poliatom.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="197" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEje0AAPoafr5rFUAc5Q8sVGLcc88yecHTp6TJVTtdc3Ykf095lK4vtUgp7pVybIF0fDLGvqR0CQoE6UCfh-vFI6M7EgsoPLNHsrmKd3SBHsy-gYwsZB_KBaY8Nz9xuk3tn918CzGvgdATAG/s1600/poliatom.png" width="400" /></a></div>
<br />
Tata nama senyawa ion yang mengandung poliatom yaitu sebagai berikut:<br />
<ul>
<li>Untuk senyawa yang terdiri atas kation logam dan anion poliatom, maka penamaan dimulai dari nama kation logam diikuti nama anion poliatom.</li>
</ul>
<br />
Contoh:<br />
• NaOH dari Na+ dan OH_ nama senyawanya Natrium hidroksida;<br />
• KMnO4 dari K+ dan MnO4 _ nama senyawanya Kalium permanganat;<br />
• PbSO4 dari Pb2+ dan SO4 2_ nama senyawanya Timbal (II) sulfat.<br />
<br />
2) Untuk senyawa yang terdiri atas kation poliatom dan anion monoatom atau poliatom, penamaan dimulai dari nama kation poliatom diikuti nama anion monoatom atau poliatom.<br />
<br />
Contoh:<br />
• NH4Cl : ammonium klorida<br />
• NH4CN : ammonium sianida<br />
• (NH4)2SO4 : ammonium sulfat<br />
<br />
d. Senyawa asam, basa, dan garam<br />
1) Senyawa asam<br />
Asam adalah zat kimia yang di dalam air dapat melepaskan ion H+. Misalnya adalah HCl; jika dilarutkan ke dalam air, maka akan terurai menjadi ion H+ dan ion Cl–<br />
. Tata nama senyawa asam adalah sebagai berikut<br />
<ul>
<li>Untuk senyawa asam biner (terdiri atas dua jenis unsur), penamaan dimulai dari kata ‘asam’ diikuti nama sisa asamnya, yaitu anion non-logam</li>
</ul>
<br />
Contoh:<br />
• HF : asam fluorida<br />
• H2S : asam sulfida<br />
b) Untuk senyawa asam yang terdiri dari 3 jenis unsur, penamaan dimulai dari kata<br />
‘asam’ diikuti nama sisa asamnya, yaitu anion poliatom<br />
Contoh:<br />
• HCN : asam sianida<br />
• H2SO4 : asam sulfat<br />
• HCH3COO : asam asetat<br />
<br />
2) Basa<br />
Basa adalah zat yang di dalam air dapat menghasilkan ion OH_. Pada umumnya, basa adalah senyawa ion yang terdiri dari kation logam dan anion OH_. Tata nama basa adalah nama kationnya diikuti kata hidroksida.<br />
Contoh:<br />
• NaOH : natrium hidroksida<br />
• Ca(OH)2 : kalsium hidroksida<br />
• Al (OH)3 : alumunium hidroksida<br />
<br />
3) Garam<br />
Garam adalah senyawa ion yang terdiri atas kation basa dan anion sisa asam. Rumus garam diperoleh dengan memberi angka indeks pada kation dan anionnya, sehingga jumlah muatan positif sama dengan jumlah muatan negative. Nama garam adalah rangkaian nama kation yang diikuti oleh nama anion.

Senyawa yang mengandung ion poliatom Ion-ion yang telah dibahas di atas merupakan ion-ion monoatom. Masing-masing ion terdiri atas atom tunggal. Ada pula ion-ion poliatom, yaitu dua atau lebih atom-atom terikat bersama-…

Jelaskan tata nama senyawa?

TATA NAMA SENYAWA<br />
Di dalam semesta ini terdapat berjuta-juta senyawa, sehinga Komisi Tata Nama IUPAC (International Union for Pure and Applied Chemistry), suatu badan di bawah UNESCO menyusun suatu aturan. Tata nama senyawa yang digunakan secara seragam di seluruh dunia.<br />
<br />
1. Tata nama senyawa anorganik<br />
Senyawa anorganik terdiri dari senyawa biner dari logam dan non logam, senyawa biner dari non logam dan non logam, senyawa yang mengandung poliatom senyawa asam, basa dan garam.<br />
<br />
a. Senyawa biner dari logam dan nonlogam (senyawa ionik)<br />
Senyawa biner dari logam dan non-logam umumnya merupakan senyawa ion. Logam membentuk ion positif (kation) dan non-logam membentuk ion negatif (anion). Di bawah ini nama beberapa kation logam dan anion non-logam (monoatom) yang perlu dikuasai agar tidak mengalami kesukaran dalam penulisan rumus kimia dan nama senyawa.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8Tc8Kx9Ux9xBEIOG8kPwhMnL_BDoa8lIiVcGAJEFsahPIs2KwLGMJYuEsCLHf4Fyb4yHe_c37pwDbLueGdHkMdGX5Wdgn2yhcL6DDvHGHaiDH8cEyoeQHPeSNkEIJx94CVyVSDsAyoNtt/s1600/senyawa.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="281" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8Tc8Kx9Ux9xBEIOG8kPwhMnL_BDoa8lIiVcGAJEFsahPIs2KwLGMJYuEsCLHf4Fyb4yHe_c37pwDbLueGdHkMdGX5Wdgn2yhcL6DDvHGHaiDH8cEyoeQHPeSNkEIJx94CVyVSDsAyoNtt/s1600/senyawa.png" width="400" /></a></div>
<br />
Berikut ini nama senyawa biner logam dan non-logam:<br />
1) Penamaan dimulai dari nama kation logam diikuti nama anion dari logam<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-yPvvJzRvNz-YcMyfoB4F9vW97chOm8V5oskhbrV30smd7g5OM9vRJgAbp1LpO1tzCwBGN0drMwfY1VVwmkrGxLOIrgBTZRhPj5yfUnPcJgbYIEZg8lbeXfburHtzWGDnNgMHv9bJXboJ/s1600/senyawa+2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="107" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-yPvvJzRvNz-YcMyfoB4F9vW97chOm8V5oskhbrV30smd7g5OM9vRJgAbp1LpO1tzCwBGN0drMwfY1VVwmkrGxLOIrgBTZRhPj5yfUnPcJgbYIEZg8lbeXfburHtzWGDnNgMHv9bJXboJ/s1600/senyawa+2.png" width="400" /></a></div>
<br />
2) Senyawa yang terbentuk haruslah bermuatan netral.<br />
3) Untuk logam yang dapat membentuk beberapa kation dengan muatan berbeda, maka<br />
     muatan kationnya dinyatakan dengan angka Romawi<br />
<br />
<br />
<br />
Contoh:<br />
Cu2O dan CuO. Atom Cu dapat membentuk kation Cu+ dan Cu2+. Karena oksida<br />
(O2_) mempunyai muatan _2, maka<br />
<ul>
<li>kation tembaga pada Cu2O haruslah Cu+ agar menetralkan muatan O2_. Jadi, nama Cu2O adalah tembaga (I) oksida</li>
<li>kation tembaga pada CuO karena kation tembaga hanya ada satu buah maka untuk menetralkan muatan O2_ haruslah Cu2+.</li>
</ul>
<br />
b. Senyawa biner dari non-logam dan non-logam (senyawa kovalen) Senyawa biner dari dua non-logam umumnya adalah senyawa molekul. Tata nama  senyawanya yaitu sebagai berikut:<br />
1) Penamaan senyawa mengikuti urutan berikut<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibbzkSi4RGppXTHVYTT79l64oZkwSJe5ybtq-BToCMptf1MCnpmWaEHVRvSg5Z4_Hi43ycep6kb0Rh3Md9-ISWce5DGcpnuQN3xDregODbdsJiv-ASco_Wu97fXKveNKJnw-BsJFUaZ5wJ/s1600/senyawa+3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="35" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibbzkSi4RGppXTHVYTT79l64oZkwSJe5ybtq-BToCMptf1MCnpmWaEHVRvSg5Z4_Hi43ycep6kb0Rh3Md9-ISWce5DGcpnuQN3xDregODbdsJiv-ASco_Wu97fXKveNKJnw-BsJFUaZ5wJ/s1600/senyawa+3.png" width="320" /></a></div>
<b> Contoh:</b><br />
HCl (Nama H lalu nama Cl)<br />
NH3 (Nama N lalu nama H)<br />
<br />
2) Penamaan dimulai dari nama non-logam pertama diikuti nama non-logam kedua yang diberi akhiran –ida<br />
<br />
<b>Contoh:</b><br />
HCl dinamakan hidrogen klorida<br />
3) Jika dua jenis non-logam dapat membentuk lebih dari satu jenis senyawa, maka digunakan awalan Yunani sesuai angka indeks dalam rumus kimianya<br />
<br />

TATA NAMA SENYAWA Di dalam semesta ini terdapat berjuta-juta senyawa, sehinga Komisi Tata Nama IUPAC (International Union for Pure and Applied Chemistry), suatu badan di bawah UNESCO menyusun suatu aturan. Tata nama seny…

Jelaskan sifat fisis senyawa ion, senyawa kovalen dan senyawa logam?

<div style="text-align: justify;">
SIFAT FISIS SENYAWA ION, SENYAWA KOVALEN, DAN LOGAM <br />
<b>1. Sifat fisis senyawa ion</b><br />
Beberapa sifat fisis senyawa ion antara lain:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Memiliki titik didih dan titik leleh yang tinggiIon positif dan negatif dalam kristal senyawa ion tidak bebas bergerak karena terikat oleh gaya elektrostatik yang kuat. Diperlukan suhu yang tinggi agar ion-ionmemperoleh energi kinetik yang cukup untuk mengatasi gaya elektrostatik.</li>
<li> Keras tetapi rapuh Bersifat keras karena ion-ion positif dan negatif terikat kuat ke segala arah oleh gaya elektrostatik. Bersifat rapuh dikarenakan lapisan-lapisan dapat bergeser jika dikenakan gaya luar, ion sejenis dapat berada satu di atas yang lainnya sehinggactimbul tolak-menolak yang sangat kuat yang menyebabkan terjadinya pemisahan.</li>
<li>Berupa padatan pada suhu ruang</li>
<li>Larut dalam pelarut air, tetapi umumnya tidak larut dalam pelarut organik</li>
<li>Tidak menghantarkan listrik dalam fasa padat, tetapi menghantarkan listrik dalam fasa cair Zat dikatakan dapat menghantarkan listrik apabila terdapat ion-ion yang dapat bergerak bebas membawa muatan listrik.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<b>2. Sifat fisis senyawa kovalen</b><br />
Beberapa sifat fisis senyawa kovalen antara lain:</div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Berupa gas, cairan, atau padatan lunak pada suhu ruang Dalam senyawa kovalen molekul-molekulnya terikat oleh gaya antar-molekul yang lemah, sehingga molekul-molekul tersebut dapat bergerak relatif bebas.</li>
<li>Bersifat lunak dan tidak rapuh</li>
<li>Mempunyai titik leleh dan titik didih yang rendah</li>
<li>Umumnya tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik</li>
<li>Pada umumnya tidak menghantarkan listrik Hal ini disebabkan senyawa kovalen tidak memiliki ion atau elektron yang dapat bergerak bebas untuk membawa muatan listrik. Beberapa senyawa kovalen polar yang larut dalam air, ada yang dapat menghantarkan arus listrik karena dapat terhidrolisis membentuk ion-ion.</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<br />
3. Sifat fisis logam<br />
Beberapa sifat fisis logam antara lain:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Berupa padatan pada suhu ruang Atom-atom logam bergabung karena adanya ikatan logam yang sangat kuat membentuk struktur kristal yang rapat. Hal itu menyebabkan atom-atom tidak memiliki kebebasan untuk bergerak. Pada umumnya logam pada suhu kamar berwujud padat, kecuali raksa (Hg) berwujud cair.</li>
<li>Bersifat keras tetapi lentur/tidak mudah patah jika ditempa Adanya elektron-elektron bebas menyebabkan logam bersifat lentur. Hal ini dikarenakan elektron-elektron bebas akan berpindah mengikuti ion-ion positif yang bergeser sewaktu dikenakan gaya luar.</li>
<li>Mempunyai titik leleh dan titik didih yang tinggi Diperlukan energi dalam jumlah besar untuk memutuskan ikatan logam yang sangat kuat pada atom-atom logam.</li>
<li>Penghantar listrik yang baik Hal ini disebabkan terdapat elektron-elektron bebas yang dapat membawa muatan listrik jika diberi suatu beda potensial.</li>
<li>Mempunyai permukaan yang mengkilap</li>
<li>Memberi efek foto listrik dan efek termionik</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila elektron bebas pada ikatan logam memperoleh energi yang cukup dari luar, maka akan dapat menyebabkan terlepasnya elektron pada permukaan logam tersebut. Jika energi yang datang berasal dari berkas cahaya maka disebut efek foto listrik, tetapi jika dari pemanasan maka disebut efek termionik.<br />
<br /></div>

SIFAT FISIS SENYAWA ION, SENYAWA KOVALEN, DAN LOGAM 1. Sifat fisis senyawa ion Beberapa sifat fisis senyawa ion antara lain: Memiliki titik didih dan titik leleh yang tinggiIon positif dan negatif dalam kristal senyawa…

Jelaskan tentang ikatan ion dan juga ikatan kovalen?

IKATAN ION Kata Kunci<br />
Ikatan ion (elektrovalen) adalah ikatan yang terjadi karena adanya gaya tarik-menarik elektrostatik antara ionpositif dan ion negatif, ini terjadi karena kedua ion tersebutmemiliki perbedaan keelektronegatifan yang besar. Ikatan ion terbentuk antara atom yang melepaskan elektron (logam) dengan atom yang menerima elektron (non logam). Atom yang melepas elektron berubah menjadi ion positif, sedangkan atom yang menerima elektron menjadi ion negatif. Antara ion-ion yang berlawanan muatan ini, terjadi tarik-menarik (gaya elektrostatik) yang disebut ikatan ion.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidzjSjth4NM-uc2XKW_hS9HxxBKecEFGwdqKOsgDU_f4zUUCUFy65ou-sQEBGBq8MMEpGGCD3pK9jVaPdAFOCG6xueIc1yoNMwpAGRAJdOQhORGKESEPLXIaoAddOtft2n1Ldiz0yJURZk/s1600/ion.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="198" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidzjSjth4NM-uc2XKW_hS9HxxBKecEFGwdqKOsgDU_f4zUUCUFy65ou-sQEBGBq8MMEpGGCD3pK9jVaPdAFOCG6xueIc1yoNMwpAGRAJdOQhORGKESEPLXIaoAddOtft2n1Ldiz0yJURZk/s1600/ion.png" width="200" /></a></div>
<br />
Pembentukan senyawa natrium klorida (NaCl) dari atom<br />
natrium dan atom klorin.<br />
Molekul NaCl<br />
11Na : 2 8 1<br />
17Cl : 2 8 7<br />
<br />
Agar memenuhi kaidah oktet, maka atom Na harus melapaskan 1 elektron, dan<br />
atom Cl harus menangkap 1 elektron. Jadi, atom Na memberikan 1 elektron kepada<br />
atom Cl.<br />
Na+ : 2 8<br />
Cl- : 2 8 8<br />
Antara Na+ dan Cl_ terjadi tarik-menarik, sehingga kedua ion itu bergabung<br />
membentuk NaCl.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXfHihmvwN8OuVuqvX8RSAISeR04judck7URul5ij4YiyEQOUuv0lNuOxSp6wLlDklRo73RUeOo0lorKuVQfW2j6svHgVQK-C0xcLiS-Ay8ppi_jq5ndQpc_MeekgX8y3LkKrEaM1fbqJY/s1600/ion+2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="108" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXfHihmvwN8OuVuqvX8RSAISeR04judck7URul5ij4YiyEQOUuv0lNuOxSp6wLlDklRo73RUeOo0lorKuVQfW2j6svHgVQK-C0xcLiS-Ay8ppi_jq5ndQpc_MeekgX8y3LkKrEaM1fbqJY/s1600/ion+2.png" width="400" /></a></div>
Senyawa-senyawa yang terbentuk melalui ikatan ion disebut senyawasenyawa ionik.<br />
<br />
<br />
IKATAN KOVALEN<br />
Bila atom-atom yang memiliki keelektronegatifan Kata Kunci sama bergabung, maka tidak akan terjadi perpindahan elektron, tetapi kedua elektron itu digunakan bersama oleh kedua atom yang berikatan. Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi akibat pemakaian pasangan elektronbersama-sama. Ikatan kovalen terbentuk di antara dua atom yang sama-sama ingin menangkap elektron   (sesama atom bukan logam). Dua atom bukan logam saling menyumbangkan elektron agar tersedia satu atau lebih pasangan elektron yang dijadikan milik bersama. Artinya, pasangan elektron ditarik oleh inti kedua atom yang berikatan.<br />
<br />
1. Penulisan ikatan kovalen dengan rumus Lewis<br />
Rumus Lewis untuk beberapa molekul kovalen dan ion sangat penting, antara lain untuk mempelajari geometri suatu molekul. Cara penulisan rumus Lewis, yaitu setiap elektron di kulit terluar dilambangkan dengan titik atau silang kecil.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4xTFwoim3t0z5d23HpjQJQOKwOJd1mS4YNc2AboGZiDFN9xu3H8pIWTkQPnwOWFkGPxSi6v68S4XIpkaexkTUU-KFQDK10UPRxUVkmfvzPrCQ9vpJLfcBXW1cecyChDSc_HoQWbnM13LW/s1600/ion+3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="60" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4xTFwoim3t0z5d23HpjQJQOKwOJd1mS4YNc2AboGZiDFN9xu3H8pIWTkQPnwOWFkGPxSi6v68S4XIpkaexkTUU-KFQDK10UPRxUVkmfvzPrCQ9vpJLfcBXW1cecyChDSc_HoQWbnM13LW/s1600/ion+3.png" width="400" /></a></div>
<br />
Keterangan:<br />
a. Satu elektron dilambangkan dengan satu titik<br />
b. Elektron yang ditampilkan hanya elektron valensi unsur.<br />
c. Elektron dalam senyawa harus sesuai aturan oktet.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPIJz5XAD9wXUMfuN8SD_2_hG1zUqzfgtyAMtUq3RlSYOOyjsXOCz44lZd6VOyLnRePOPIIsqgTdQnzOCnqPJRbS30qj80t-qiqfB1zUDHUMfWy79hmhk8VuIXRsF1uBGuVyAO23baSxAK/s1600/ion+4.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="112" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPIJz5XAD9wXUMfuN8SD_2_hG1zUqzfgtyAMtUq3RlSYOOyjsXOCz44lZd6VOyLnRePOPIIsqgTdQnzOCnqPJRbS30qj80t-qiqfB1zUDHUMfWy79hmhk8VuIXRsF1uBGuVyAO23baSxAK/s1600/ion+4.png" width="400" /></a></div>
<br />
2. Ikatan kovalen rangkap dua dan rangkap tiga<br />
Dalam mencapai konfigurasi stabil gas mulia, dua atom tidak saja dapat memiliki ikatan melalui sepasang elektron tetapi juga dapat 2 atau 3 pasang.<br />
a. Ikatan dengan sepasang elektron milik bersama disebut ikatan tunggal.<br />
Contoh: H – H<br />
b. Ikatan dengan dua pasang elektron milik bersama disebut ikatan rangkap dua.<br />
Contoh: O = O<br />
c. Ikatan dengan tiga pasang elektron milik bersama disebut ikatan rangkap tiga.<br />
Contoh: N N<br />
<br />
3. Kepolaran ikatan kovalen<br />
Ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen yang mempunyai perbedaan keelektronegatifan dan bentuk molekulnya tidak simetris.<br />
<br />
Contoh:<br />
H – Cl (keelektronegatifan Cl = 3,0 dan H = 2,1)<br />
(Cl mempunyai daya tarik elektron yang lebih besar daripada H), atau atom Cl yang lebih negatif daripada H).<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPMhCyEXDsiF0Rzx5p6vytKSm_6gqbDo7MhZx1Cr00y0kHg6MGsSJmwau73TbxyOJEbTdNe6mO2Ldq8ptPjZKvZPL1nIE75F5ZIcp4l2xi5uHsw98i_gGrRAfGh4ztpufmPmgyeVMqck4f/s1600/ion+5.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="88" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPMhCyEXDsiF0Rzx5p6vytKSm_6gqbDo7MhZx1Cr00y0kHg6MGsSJmwau73TbxyOJEbTdNe6mO2Ldq8ptPjZKvZPL1nIE75F5ZIcp4l2xi5uHsw98i_gGrRAfGh4ztpufmPmgyeVMqck4f/s1600/ion+5.png" width="400" /></a></div>
<br />
4. Ikatan kovalen koordinasi<br />
Pada ikatan kovalen biasa, pasangan elektron yang digunakan bersama dengan atom lain berasal dari masing-masing atom unsur yang berikatan. Namun apabila pasangan elektron tersebut hanya berasal dari salah satu atom yang berikatan, maka disebut ikatan kovalen koordinasi.<br />
<br />
Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen yang pasangan elektron milik bersamanya berasal dari satu atom.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiz3QAXF-Ur8QWF3RHpwIiyU59Iq4G1nVqihAxlAWbWl8Xc0MNR1pM_DAGMl0zAPM1jBkZjrAc9qbWDZgmvBDAz_9IdJnkCGvKbkT6CBPHQoqWaVVGuXq66H9MNHbReN7PIUHNHTmQlsyIW/s1600/ion+6.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="130" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiz3QAXF-Ur8QWF3RHpwIiyU59Iq4G1nVqihAxlAWbWl8Xc0MNR1pM_DAGMl0zAPM1jBkZjrAc9qbWDZgmvBDAz_9IdJnkCGvKbkT6CBPHQoqWaVVGuXq66H9MNHbReN7PIUHNHTmQlsyIW/s1600/ion+6.png" width="400" /></a></div>
<br />
Dalam ion terdapat empat buah ikatan, yaitu tiga ikatan kovalen biasa dan satu ikatan kovalen koordinasi.

IKATAN ION Kata Kunci Ikatan ion (elektrovalen) adalah ikatan yang terjadi karena adanya gaya tarik-menarik elektrostatik antara ionpositif dan ion negatif, ini terjadi karena kedua ion tersebutmemiliki perbedaan keelekt…

Fisika Kimia