Jelaskan satuan standar arus listrik,suhu,intensitas cahaya,jumlah zat?

<b>Satuan standar arus listrik </b><br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div> Satuan standar arus listrik adalah ampere (A). Satu ampere didefinisikan sebagai arus tetap, yang dipertahankan untuk tetap mengalir pada dua batang penghantar sejajar dengan panjang tak terhingga, dengan luas penampang yang dapat diabaikan dan terpisahkan sejauh satu meter dalam vakum, yang akan menghasilkan gaya antara kedua batang penghantar sebesar 2 × 10–7 Nm–1.<br /> <br /> <b> Satuan standar suhu  </b>   , <br /> Suhu menunjukkan derajat panas suatu benda. Satuan standar suhu adalah kelvin (K), yang didefinisikan sebagai satuan suhu mutlak dalam termodinamika yang besarnya sama dengan 273,16 1 dari suhu titik tripel air. Titik tripel menyatakan temperatur dan tekanan saat terdapat keseimbangan antara uap, cair, dan padat suatu bahan. Titik tripel air adalah 273,16 K dan 611,2 Pa. Jika dibandingkan dengan skala termometer Celsius, dinyatakan sebagai berikut:<br /> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjClfvauIqyOH48XT5bKyiMtbm4-VPzQBdrg88NbRknY2cFjdYqCEfQI2ef6R5fTsJTNkzCtFEmGs8RfHxlOtqM6QNQwFL_b0qbZYUKtxJpynRhbctiiPsZ3sjxIomqCQCaTAxvHaXw5PaB/s1600/st.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="97" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjClfvauIqyOH48XT5bKyiMtbm4-VPzQBdrg88NbRknY2cFjdYqCEfQI2ef6R5fTsJTNkzCtFEmGs8RfHxlOtqM6QNQwFL_b0qbZYUKtxJpynRhbctiiPsZ3sjxIomqCQCaTAxvHaXw5PaB/s400/st.png" width="400" /></a></div> dengan: T = suhu mutlak, dalam kelvin (K)<br /> tc = suhu, dalam derajat celsius (oC<br /> <br /> <b>Satuan standar intensitas cahaya </b><br /> Intensitas cahaya dalam SI mempunyai satuan kandela (cd), yang besarnya sama dengan intensitas sebuah sumber cahaya yang memancarkan radiasi monokromatik dengan frekuensi 540 × 1012 Hz dan memiliki intensitas pancaran 683 1 watt per steradian pada arah tertentu.<br /> <br /> <b> Satuan standar jumlah zat</b><br /> Satuan SI untuk jumlah zat adalah mol. Satu mol setara dengan jumlah zat yang mengandung partikel elementer sebanyak jumlah atom di dalam 1,2 10-2 kg karbon-12. Partikel elementer merupakan unsur fundamental yang membentuk materi di alam semesta. Partikel ini dapat berupa atom, molekul, elektron, dan lain-lain.

Satuan standar arus listrik Satuan standar arus listrik adalah ampere (A). Satu ampere didefinisikan sebagai arus tetap, yang dipertahank...

Oksida Belerang (SO2 dan SO3) dan Oksida Nitrogen (NO dan NO2)

Oksida Belerang (SO2 dan SO3)<br /> Gas belerang dioksida (SO2) mempunyai sifat tidak berwarna, tetapi berbau sangat menyengat dan dapat menyesakkan napas meskipun dalam kadar rendah. Gas ini dihasilkan dari oksidasi atau pembakaran belerang yang terlarut dalam bahan bakar miyak bumi serta dari pembakaran belerang yang terkandung dalam bijih logam yang diproses pada industri pertambangan. Penyebab terbesar berlebihnya kadar oksida belerang di udara adalah pada pembakaran batu bara. Akibat yang ditimbulkan oleh berlebihnya oksida belerang memang tidak secara langsung dirasakan oleh manusia, akan tetapi menyebabkan terjadinya hujan asam. Proses terjadinya hujan asam dapat dijelaskan dengan reaksi beriku<br /> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtv3gs6tmIW7luH2PEmQGrsR6FJYeKdSj_RGnh1MaV5WFoOp09O2gJWF0IDO9Y_bbLKIccPAQLcOJy3ZZOQMa96CzhESZ4CQJ7O_gzGh5NUELEEi-4Oo0Ds_VSdOszKlLJMzV0fRIUtORq/s1600/belerang.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="140" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtv3gs6tmIW7luH2PEmQGrsR6FJYeKdSj_RGnh1MaV5WFoOp09O2gJWF0IDO9Y_bbLKIccPAQLcOJy3ZZOQMa96CzhESZ4CQJ7O_gzGh5NUELEEi-4Oo0Ds_VSdOszKlLJMzV0fRIUtORq/s400/belerang.png" width="400" /></a></div> Hujan yang banyak mengandung asam sulfat ini memiliki pH < 5, sehingga menyebabkan sangat korosif terhadap logam dan berbahaya bagi kesehatan. Di samping menyebabkan hujan asam, oksida belerang baik SO2 maupun SO3 yang terserap ke dalam alat pernapasan masuk ke paru-paru juga akan membentuk asam sulfit dan asam sulfat yang sangat berbahaya bagi kesehatan pernapasan, khususnya paru-paru.<br /> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div> Oksida Nitrogen (NO dan NO2)<br /> Gas nitrogen monoksida memiliki sifat tidak berwarna, yang pada konsentrasi tinggi juga dapat menimbulkan keracunan. Di samping itu, gas oksida nitrogen juga dapat menjadi penyebab hujan asam. Keberadaan gas nitrogen monoksida di udara disebabkan karena gas nitrogen ikut terbakar bersama dengan oksigen, yang terjadi pada suhu tinggi. Reaksinya adalah:<br /> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZLBsI4qFFGjtr6WEXbsM7JaNdL9OpDQL4us-PJAuiyLoxKWAMOAmUIsWzos8gdcwR8aFBDqThJeUmWq6tNUxARHx3cE-a_ptySZJlPtzK09Sw5YWdkufk3XgWVlLMjeiOFxZnhqH4Vf9V/s1600/belerang+2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="92" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZLBsI4qFFGjtr6WEXbsM7JaNdL9OpDQL4us-PJAuiyLoxKWAMOAmUIsWzos8gdcwR8aFBDqThJeUmWq6tNUxARHx3cE-a_ptySZJlPtzK09Sw5YWdkufk3XgWVlLMjeiOFxZnhqH4Vf9V/s400/belerang+2.png" width="400" /></a></div> <br /> <br /> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-BjJZfIVjxc2NXGaJiRbrXYXT1TSIf04TkTBwteW0VdgVEWj5koSWdMQNNPSyC5wAFWBsF7v6Tyko6qo9NGEFH5XHJ3q3-Hl6VFK4cjkSjlNAIF7AJIhzPTjku0lTfCm0SegtT3uH253I/s1600/belerang+3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="29" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-BjJZfIVjxc2NXGaJiRbrXYXT1TSIf04TkTBwteW0VdgVEWj5koSWdMQNNPSyC5wAFWBsF7v6Tyko6qo9NGEFH5XHJ3q3-Hl6VFK4cjkSjlNAIF7AJIhzPTjku0lTfCm0SegtT3uH253I/s320/belerang+3.png" width="320" /></a></div> Gas NO2 merupakan gas beracun, berwarna merah cokelat, dan berbau seperti asam nitrat yang sangat menyengat dan merangsang. Keberadaan gas NO2 lebih dari 1 ppm dapat menyebabkan terbentuknya zat yang bersifat karsinogen atau penyebab terjadinya kanker. Jika menghirup gas NO2 dalam kadar 20 ppm akan dapat menyebabkan kematian. Sebagai pencegahan maka di pabrik atau motor, bagian pembuangan asap ditambahkan katalis logam nikel yang berfungsi sebagai konverter. Prinsip kerjanya adalah mengubah gas buang yang mencemari menjadi gas yang tidak berbahaya bagi lingkungan maupun kesehatan manusia. Proses pengubahan tersebut dapat dilihat pada reaksi berikut<br /> <br /> <br /> <br /> <br />

Oksida Belerang (SO2 dan SO3) Gas belerang dioksida (SO2) mempunyai sifat tidak berwarna, tetapi berbau sangat menyengat dan dapat menyesak...

Karbon Monoksida (CO) dan Karbon Dioksida (CO2)

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div> Karbon Monoksida (CO)<br /> Gas karbon monoksida adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak merangsang. Hal ini menyebabkan keberadaannya sulit dideteksi. Padahal gas ini sangat berbahaya bagi kesehatan karena pada kadar rendah dapat menimbulkan sesak napas dan pucat. Pada kadar yang lebih tinggi dapat menyebabkan pingsan dan pada kadar lebih dari 1.000 ppm dapat menimbulkan kematian. Gas CO ini berbahaya karena dapat membentuk senyawa dengan hemoglobin membentuk HbCO, dan ini merupakan racun bagi darah. Oleh karena yang diedarkan ke seluruh tubuh termasuk ke otak bukannya HbO, tetapi justru HbCO.<br /> <br /> Keberadaan HbCO ini disebabkan karena persenyawaan HbCO memang lebih kuat ikatannya dibandingkan dengan HbO. Hal ini disebabkan karena afinitas HbCO lebih kuat 250 kali dibandingkan dengan HbO. Akibatnya Hb sulit melepas CO, sehingga tubuh bahkan otak akan mengalami kekurangan oksigen. Kekurangan oksigen dalam darah inilah yang akan menyebabkan terjadinya sesak napas, pingsan, atau bahkan kematian. Sumber keberadaan gas CO ini adalah pembakaran yang tidak sempurna dari bahan bakar minyak bumi. Salah satunya adalah pembakaran bensin, di mana pada pembakaran yang terjadi di mesin motor, dapat menghasilkan pembakaran tidak sempurna dengan reaksi sebagai berikut.<br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVNOsLYiM11ISr5iKoj5x5_NQ207HyKK9r_R87keLhT5IWsKPn00bZo7XEG5qXEkIf35E4zPsxjhKa41kHodJdshlYVUIe3Mb8OOHtG0ztTq6Y9484iPS8af6e8QebC7HWAaUX7wVDz8pv/s1600/karbon+1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="33" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVNOsLYiM11ISr5iKoj5x5_NQ207HyKK9r_R87keLhT5IWsKPn00bZo7XEG5qXEkIf35E4zPsxjhKa41kHodJdshlYVUIe3Mb8OOHtG0ztTq6Y9484iPS8af6e8QebC7HWAaUX7wVDz8pv/s400/karbon+1.png" width="400" /></a></div> Sumber lain yang menyebabkan terjadinya gas CO, selain pembakaran tidak sempurna bensin adalah pembakaran tidak sempurna yang terjadi pada proses industri, pembakaran sampah, pembakaran hutan, kapal terbang, dan lain-lain. Namun demikian, penyebab utama banyaknya gas CO di udara adalah pembakaran tidak sempurna dari bensin, yang mencapai 59%. Sekarang ini para ahli mencoba mengembangkan alat yang berfungsi untuk mengurangi banyaknya gas CO, dengan merancang alat yang disebut catalytic converter, yang berfungsi mengubah gas pencemar udara seperti CO dan NO menjadi gas-gas yang tidak berbahaya, dengan reaksi<br /> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYbptXUcnYDXIZc62i71S-XLY30isAUONBqUHjATJ5myTW6zYouM64ZcBW_t8vvKHqvabtcmRBSRqE7BN0HydqYUK1BR8pdbNHMS01X7YTc5qivpVOWbWDhUlLU6destHb22VxZPY0HoVv/s1600/karbon+2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="78" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYbptXUcnYDXIZc62i71S-XLY30isAUONBqUHjATJ5myTW6zYouM64ZcBW_t8vvKHqvabtcmRBSRqE7BN0HydqYUK1BR8pdbNHMS01X7YTc5qivpVOWbWDhUlLU6destHb22VxZPY0HoVv/s400/karbon+2.png" width="400" /></a></div> Karbon Dioksida (CO2)<br /> Sebagaimana gas CO, maka gas karbon dioksida juga mempunyai sifat tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak merangsang. Gas CO2 merupakan hasil pembakaran sempurna bahan bakar minyak bumi maupun batu bara. Dengan semakin banyaknya jumlah kendaraan bermotor dan semakin banyaknya jumlah pabrik, berarti meningkat pula jumlah atau kadar CO2 diudara kita.<br /> <br /> Keberadaan CO2 yang berlebihan di udara memang tidak berakibat langsung pada manusia, sebagaimana gas CO. Akan tetapi berlebihnya kandungan CO2 menyebabkan sinar inframerah dari matahari diserap oleh bumi dan benda-benda di sekitarnya. Kelebihan sinar inframerah ini tidak  dapat kembali ke atmosfer karena terhalang oleh lapisan CO2 yang ada di atmosfer. Akibatnya suhu di bumi menjadi semakin panas. Hal ini menyebabkan suhu di bumi, baik siang maupun malam hari tidak menunjukkan perbedaan yang berarti atau bahkan dapat dikatakan sama. Akibat yang ditimbulkan oleh berlebihnya kadar CO2 di udara ini dikenal sebagai efek rumah kaca atau green house effect.

Karbon Monoksida (CO) Gas karbon monoksida adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak merangsang. Hal ini meny...

Jelaskan bahan dasar petrokimi?

Bahan Dasar Petrokimia<br /> Terdapat tiga bahan dasar yang digunakan dalam industri petrokimia, yaitu olefin, aromatika, dan gas sintetis (syn-gas). Untuk memperoleh produk petrokimia dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu:<br /> a. Mengubah minyak dan gas bumi menjadi bahan dasar petrokimia.<br /> b. Mengubah bahan dasar menjadi produk antara.<br /> c. Mengubah produk antara menjadi produk akhir<br /> <br /> a. Olefin (alkena-alkena)<br /> Olefin merupakan bahan dasar petrokimia yang paling utama. Produksi olefin di seluruh dunia mencapai milyaran kg per tahun. Di antara olefin yang paling banyak diproduksi adalah etilena (etena), propilena (propena), dan butadiena.<br /> Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar etilena adalah<br /> <ol> <li> Polietilena, merupakan plastik yang paling banyak diproduksi, plastik ini banyak digunakan sebagai kantong plastik dan plastik pembungkus (sampul). Di samping polietilena sebagai bahan dasar, plastik dari polietilena ini juga mengandung beberapa bahan tambahan, yaitu bahan pengisi, plasticer, dan pewarna.</li> <li> PVC atau polivinilklorida, juga merupakan plastik yang digunakan pada pembuatan pipa pralon dan pelapis lantai.</li> <li>Etanol, merupakan bahan yang sehari-hari dikenal dengan nama alkohol. Digunakan sebagai bahan bakar atau bahan antara untuk pembuatan produk lain, misalnya pembuatan asam asetat.</li> <li>Etilena glikol atau glikol, digunakan sebagai bahan antibeku dalam radiator mobil di daerah beriklim dingin.</li> </ol> <br /> Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar propilena adalah:<br /> <ol> <li> Polipropilena, digunakan sebagai karung plastik dan tali plastik. Bahan ini lebih kuat dari polietilena.</li> <li>Gliserol, digunakan sebagai bahan kosmetika (pelembab), industri makanan, dan bahan untuk membuat peledak (nitrogliserin).</li> <li> Isopropil alkohol, digunakan sebagai bahan-bahan produk petrokimia yang lain, misalnya membuat aseton.</li> </ol> Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar<br /> butadiena adalah:<br /> 1) Karet sintetis<br /> 2) Nilon<br /> <br /> b. Aromatika<br /> Pada industri petrokimia, bahan aromatika yang terpenting adalah benzena, toluena, dan xilena. Beberapa produk petrokimia yang menggunakanbahan dasar benzena adalah:<br /> 1) Stirena, digunakan untuk membuat karet sintetis.<br /> 2) Kumena, digunakan untuk membuat fenol.<br /> 3) Sikloheksana, digunakan untuk membuat nilon.<br /> <br /> Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar toluena dan xilena adalah:<br /> 1) Bahan peledak, yaitu trinitrotoluena (TNT)<br /> 2) Asam tereftalat, merupakan bahan dasar pembuatan serat<br /> <br /> c. Syn-Gas (Gas Sintetis)<br /> Gas sintetis ini merupakan campuran dari karbon monoksida (CO) dan hidrogen (H2). Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar gas sintetis adalah:<br /> <ol> <li>Amonia (NH3), yang dibuat dari gas nitrogen dan gas hidrogen. Pada industri petrokimia, gas nitrogen diperoleh dari udara sedangkan gas hidrogen diperoleh dari gas sintetis.</li> <li> Urea (CO(NH2)2), dibuat dari amonia dan gas karbon dioksida. Selain sebagai pupuk, urea juga digunakan pada industri perekat, plastik, dan resin.</li> <li>Metanol (CH3OH), dibuat dari gas sintetis melalui pemanasan pada suhu dan tekanan tinggi dengan bantuan katalis. Sebagian metanol digunakan dalam pembuatan formaldehida, dan sebagian lagi digunakan untuk membuat serat dan campuran bahan bakar</li> <li> Formaldehida (HCHO), dibuat dari metanol melalui oksidasi dengan bantuan katalis. Formaldehida yang dilarutkan dalam air dikenal dengan nama formalin, yang berfungsi sebagai pengawet specimen biologi. Sementara penggunaan lainnya adalah untuk membuat resin urea-formaldehida dan lem.</li> </ol>

Bahan Dasar Petrokimia Terdapat tiga bahan dasar yang digunakan dalam industri petrokimia, yaitu olefin, aromatika, dan gas sintetis (syn-g...

Jelaskan pengolahan minyak bumi dengan desalting dan distilasi?

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div> Pada prinsipnya pengolahan minyak bumi dilakukan dengan dua langkah, yaitu desalting dan distilasi.<br /> A. Desalting<br /> Proses desalting merupakan proses penghilangan garam yang dilakukan dengan cara mencampurkan minyak mentah dengan air, tujuannya adalah untuk melarutkan zat-zat mineral yang larut dalam air. Pada proses ini juga ditambahkan asam dan basa dengan tujuan untuk menghilangkan senyawa-senyawa selain hidrokarbon. Setelah melalui proses desalting, maka selanjutnya minyak akan menjalani proses distilasi.<br /> <br /> Distilasi<br /> Minyak mentah yang telah melalui proses desalting kemudian diolah lebih lanjut dengan proses distilasi bertingkat, yaitu cara pemisahan campuran berdasar perbedaan titik didih. Fraksi-fraksi yang diperoleh dari proses distilasi bertingkat ini adalah campuran hidrokarbon yang mendidih pada interval (range) suhu tertentu. Proses distilasi bertingkat dan fraksi yang dihasilkan dari distilasi bertingkat  tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.<br /> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKLd7iqDz8C-F72X89hnYWX_EB3aYvCz_UQ6tv_h6swHOUuXNNwvgbOzi_RfsrgOQ8RGGRd-JTCLPCZwWriR5DqbL1E0Ry2YSrIjhpilvWyCQNlDi-Fp7UIJglvuXCBO9sL58IinyUaGJk/s1600/minyakl+1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="401" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKLd7iqDz8C-F72X89hnYWX_EB3aYvCz_UQ6tv_h6swHOUuXNNwvgbOzi_RfsrgOQ8RGGRd-JTCLPCZwWriR5DqbL1E0Ry2YSrIjhpilvWyCQNlDi-Fp7UIJglvuXCBO9sL58IinyUaGJk/s640/minyakl+1.png" width="640" /></a></div> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSi4-JmXmU3NKc1wQ0boxXbw_ap1Mh2ywJdHPT51Nk6jZF_I_pBSwB7axm4mIBmieBaTCUQ-4OuP8MFW1LN6BsMsM1-ZXK_yNhXA1bd3zC9OiujQULOteFn5dMiwrVrHHHFTDwJsxa7DDG/s1600/minyak+2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="363" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSi4-JmXmU3NKc1wQ0boxXbw_ap1Mh2ywJdHPT51Nk6jZF_I_pBSwB7axm4mIBmieBaTCUQ-4OuP8MFW1LN6BsMsM1-ZXK_yNhXA1bd3zC9OiujQULOteFn5dMiwrVrHHHFTDwJsxa7DDG/s640/minyak+2.png" width="640" /></a></div> Fraksi-faksi yang didapatkan setelah proses distilasi selanjutnya diolah lebih lanjut dengan proses reforming, polimerisasi, treating, dan blending.<br /> 1. Reforming<br /> Reforming merupakan suatu cara pengubahan bentuk, yaitu dari rantai lurus menjadi bercabang. Proses ini digunakan untuk meningkatkan mutu bensin.<br /> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCoWCFg51TBqNr-DRb35hmNc4meAv3cVYLrvQmIKcEKOTlMFHG_Ipv2-IHHWjQlfQs0K6BDRVm4FR1TSMPS9Cv0B-avbP0jrllTAel-kyNbaNaDR8xO14gJmhlo6Riy6rFYxWYGEoLT5P-/s1600/minyak+3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="122" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCoWCFg51TBqNr-DRb35hmNc4meAv3cVYLrvQmIKcEKOTlMFHG_Ipv2-IHHWjQlfQs0K6BDRVm4FR1TSMPS9Cv0B-avbP0jrllTAel-kyNbaNaDR8xO14gJmhlo6Riy6rFYxWYGEoLT5P-/s640/minyak+3.png" width="640" /></a></div> 2. Polimerisasi<br /> Polimerisasi merupakan suatu cara penggabungan monomer (molekulmolekul sederhana) menjadi molekul-molekul yang lebih kompleks.<br /> <br /> 3. Treating<br /> Treating merupakan proses penghilangan kotoran pada minyak bumi.<br /> <br /> 4. Blending<br /> Blending merupakan proses penambahan zat aditif

Pada prinsipnya pengolahan minyak bumi dilakukan dengan dua langkah, yaitu desalting dan distilasi. A. Desalting Proses desalting meru...

Komponen-komponen Minyak Bumi

Komponen-komponen Minyak Bumi<br /> Minyak bumi merupakan campuran yang kompleks, yang komponen terbesarnya adalah hidrokarbon. Komponen-komponen minyak bumi sebagai berikut.<br /> <br /> Golongan Alkana<br /> Golongan alkana yang tidak bercabang terbanyak adalah n–oktana, sedang alkana bercabang terbanyak adalah isooktana (2,2,4–trimetilpentana). <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZgYUPWo-FpX4Eif4Z2humF8W1TzyC_-3exu-Vd-7WAUQTATnCAxfVw4LzHGKweUWjaATQmqGdifwHUueDB70bIpcJTk8mwgGWjEJPMjpzHYyA4ketLCQFjZP11aYHu5U3MEh7qT8edNpd/s1600/komponen+1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="187" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZgYUPWo-FpX4Eif4Z2humF8W1TzyC_-3exu-Vd-7WAUQTATnCAxfVw4LzHGKweUWjaATQmqGdifwHUueDB70bIpcJTk8mwgGWjEJPMjpzHYyA4ketLCQFjZP11aYHu5U3MEh7qT8edNpd/s400/komponen+1.png" width="400" /></a></div> <br /> <br /> Golongan Sikloalkana<br /> Golongan sikloalkana yang terdapat pada minyak bumi adalah siklopentana dan sikloheksana. <br /> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisdw6U_uC1fUhR_mkg1vmefgI_wZV7Tj7RIiLk0dfJW-7zFiJB6lMprDo93UsBtND_lPf1jQmFMYOfLEnEp1npwalBSN-X87ZRW-1ykb1SLLLdHF40k4dKsJoswoRQEjWNroF7OJZo5PYu/s1600/komponen+2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="117" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisdw6U_uC1fUhR_mkg1vmefgI_wZV7Tj7RIiLk0dfJW-7zFiJB6lMprDo93UsBtND_lPf1jQmFMYOfLEnEp1npwalBSN-X87ZRW-1ykb1SLLLdHF40k4dKsJoswoRQEjWNroF7OJZo5PYu/s320/komponen+2.png" width="320" /></a></div> Golongan Hidrokarbon Aromatik<br /> Golongan hidrokarbon aromatik yang terdapat dalam minyak bumi adalah benzena.<br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9vE5d751C37Rz1DMdSPPWKx1QMvz_tAe95l-rddg34H3bC6H38o_gGAeo8E1LK77E8A59UtQl2oelbpR-OZg8KS517ZXTqrz7UD0Ng3O_9yRQUxsThepmFwqvoLQmlkXonb7l48VJPDH-/s1600/komponen+3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9vE5d751C37Rz1DMdSPPWKx1QMvz_tAe95l-rddg34H3bC6H38o_gGAeo8E1LK77E8A59UtQl2oelbpR-OZg8KS517ZXTqrz7UD0Ng3O_9yRQUxsThepmFwqvoLQmlkXonb7l48VJPDH-/s1600/komponen+3.png" /></a></div> Senyawa-senyawa Lain<br /> Senyawa-senyawa mikro yang lain, seperti senyawa belerang berkisar 0,01 – 7%, senyawa nitrogen berkisar 0,01 – 0,9%, senyawa oksigen berkisar 0,06 – 0,4%, dan mengandung sedikit senyawa organologam yang mengandung logam vanadium dan nikel. Sementara itu sumber energi yang lain, yaitu gas alam memiliki komponen alkana suku rendah, yaitu metana, etana, propana, dan butana. Sebagai komponen terbesarnya adalah metana. Dalam gas alam, selain mengandung alkana, terkandung juga di dalamnya berbagai gas lain, yaitu karbon dioksida (CO2) dan hidrogen sulfida (H2S), meskipun beberapa sumur gas alam yang lain ada juga yang mengandung helium. Dalam gas alam ini, metana digunakan sebagai bahan bakar, sumber hidrogen, dan untuk pembuatan metanol. Etana yang ada dipisahkan untuk keperluan industri, sedangkan propana dan butana juga dipisahkan, dan kemudian dicairkan untuk bahan bakar yang dikenal dengan nama LPG (Liquid Petroleum Gas) yang biasa digunakan untuk bahan bakar kompor gas rumah tangga.

Komponen-komponen Minyak Bumi Minyak bumi merupakan campuran yang kompleks, yang komponen terbesarnya adalah hidrokarbon. Komponen-komponen...

Jelaskan Isomerisasi pada Alkana?

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div> Isomerisasi pada Alkana<br /> Sebagaimana telah kita pelajari di depan bahwa pada senyawa hidrokarbon dikenal istilah isomer. Isomer yang terjadi pada alkana adalah isomer rangka. Sebagai contoh C5H12 mempunyai isomer:<br /> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvqtqUYm1lyvVsXRKCeisn9i1KT0GOwwZy8LS9feE-u7VjR20y1ezLM2RS6CaQbRZEO_b4VjCRtw4s1LoX9y_GNxkbBk1XiXVYfMPgez2iaGQoazX-3448dIMScV9NxFJ7WheKf0avLA2x/s1600/ISOMER+1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="134" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvqtqUYm1lyvVsXRKCeisn9i1KT0GOwwZy8LS9feE-u7VjR20y1ezLM2RS6CaQbRZEO_b4VjCRtw4s1LoX9y_GNxkbBk1XiXVYfMPgez2iaGQoazX-3448dIMScV9NxFJ7WheKf0avLA2x/s640/ISOMER+1.png" width="640" /></a></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div> senyawa dengan rumus molekul C5H12 memiliki 3 isomer. Bagaimana dengan rumus molekul yang lain? Buatlah isomer-isomer dari C7H16 dan C8H18<br /> <br /> <br /> e. Sifat Alkana<br /> 1) Semua hidrokarbon merupakan senyawa nonpolar sehingga tidak larut dalam air. Jika suatu hidrokarbon bercampur dengan air, maka lapisan hidrokarbon selalu di atas sebab massa jenisnya lebih kecil daripada 1. Pelarut yang baik untuk hidrokarbon adalah pelarut nonpolar, seperti CCl4 atau eter.<br /> 2) Makin banyak atom C, titik didih makin tinggi. Untuk hidrokarbon yang berisomer (jumlah atom C sama banyak), titik didih makin tinggi apabila rantai C makin panjang (bercabang sedikit).<br /> 3) Pada suhu dan tekanan biasa, empat alkana yang pertama (CH4 sampai C4H10) berwujud gas. Pentana (C5H12) sampai heptadekana (C17H36) berwujud cair, sedangkan oktadekana (C18H38) dan seterusnya berwujud padat.<br /> 4) Jika direaksikan dengan unsur-unsur halogen (F2, Cl2, Br2, dan I2), maka atom-atom H pada alkana mudah mengalami substitusi (penukaran) oleh atom-atom halogen.<br /> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDIyCgPJZzHUGLSPEHApWt29TIg4xWxwZGLAFqzDkBOxC9GSkFW9bBvcwc2PjLclVgRtjlLY7Q90ll4dOQ76DvB-r1yfNRzFid5dEnZHwxs0_Mpo2vo7IHQlBR5u20j17FSk_z7HMmcaoT/s1600/ISOMER+2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="187" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDIyCgPJZzHUGLSPEHApWt29TIg4xWxwZGLAFqzDkBOxC9GSkFW9bBvcwc2PjLclVgRtjlLY7Q90ll4dOQ76DvB-r1yfNRzFid5dEnZHwxs0_Mpo2vo7IHQlBR5u20j17FSk_z7HMmcaoT/s400/ISOMER+2.png" width="400" /></a></div> 5) Alkana dapat mengalami oksidasi dengan gas oksigen, dan reaksi pembakaran ini selalu menghasilkan energi. Itulah sebabnya alkana digunakan sebagai bahan bakar. Secara rata-rata, oksidasi 1 gram alkana menghasilkan energi sebesar 50.000 joule.<br /> <br /> <br /> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7gJ6H7hWs_gR5Ue_LgUiPipWVHfCV23lS2IqG7Y1R7r6Yf39nE7VxE_9mI__kLytP6yCxqLa4kT9RWXfO-klOHslC7EmK7D1EUz6BCY5ojGM-gG6LpC9skvftjHE2LV8fq6DQ5kfzRQ8o/s1600/ISOMER+3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="107" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7gJ6H7hWs_gR5Ue_LgUiPipWVHfCV23lS2IqG7Y1R7r6Yf39nE7VxE_9mI__kLytP6yCxqLa4kT9RWXfO-klOHslC7EmK7D1EUz6BCY5ojGM-gG6LpC9skvftjHE2LV8fq6DQ5kfzRQ8o/s400/ISOMER+3.png" width="400" /></a></div> Reaksi pembakaran sempurna:<br /> <br /> <br /> <br /> <br />

Isomerisasi pada Alkana Sebagaimana telah kita pelajari di depan bahwa pada senyawa hidrokarbon dikenal istilah isomer. Isomer yang terja...

Apa saja penamaaan alkana bercabang menurut IUPAC?

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div> Aturan IUPAC untuk penamaan alkana bercabang sebagai berikut.<br /> 1) Nama alkana bercabang terdiri dari dua bagian, yaitu:<br /> a) Bagian pertama, di bagian depan, yaitu nama cabang (cabangcabang).<br /> b) Bagian kedua, di bagian belakang, yaitu nama rantai induk<br /> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_umJXCJthc8AOkkDELbZBKTMI1cChw1HOukI3OtDXY13pzVlI2dIFBBLXncds2hHAya_5LyymlwuHkKlX1Q_jyhJG5wOInjjfKIVYb7WorgdqbGJ3e_bU5Do0rF73Ck5zGLmz7rEWaOWM/s1600/cabang+1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="157" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_umJXCJthc8AOkkDELbZBKTMI1cChw1HOukI3OtDXY13pzVlI2dIFBBLXncds2hHAya_5LyymlwuHkKlX1Q_jyhJG5wOInjjfKIVYb7WorgdqbGJ3e_bU5Do0rF73Ck5zGLmz7rEWaOWM/s320/cabang+1.png" width="320" /></a></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div> 2) Rantai induk adalah rantai terpanjang dalam molekul. Bila ter-dapat dua atau lebih rantai terpanjang, maka harus dipilih yang mempunyai cabang terbanyak. Induk diberi nama alkana, tergantung pada panjang rantai.<br /> Contoh<br /> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGWx_6BZOrm8p7H5uBYscYkL0g-q2obXlz1E3vjHkv5J-zA3eXFoy9y20MB2-jArNDtl1JJtJZ0I2Lg1NueBFS9oj32C1nd5zcUP_pCHRWq0I9VgB2yOl4N2NJdNuEZ1Qfdmz1lYhLcn2H/s1600/cabang+2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="209" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGWx_6BZOrm8p7H5uBYscYkL0g-q2obXlz1E3vjHkv5J-zA3eXFoy9y20MB2-jArNDtl1JJtJZ0I2Lg1NueBFS9oj32C1nd5zcUP_pCHRWq0I9VgB2yOl4N2NJdNuEZ1Qfdmz1lYhLcn2H/s320/cabang+2.png" width="320" /></a></div> 3) Cabang diberi nama alkil, yaitu nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran ana menjadi il. Gugus alkil mempunyai rumus umum CnH2n + 1 dan dinyatakan dengan lambang R (lihat tentang alkil).<br /> 4) Posisi cabang dinyatakan dengan awalan angka. Untuk itu rantai induk perlu dinomori. Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai induk sedemikian hingga posisi cabang mendapat nomor terkecil. Contoh:<br /> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcllg1RgpsiREwEsuiPD3obZwzDZsOROeLsBrQ5AlH4d_7Bj7MzyqmqQvojucu3QV2Lfw6R-mDzJMP88zvTlpomxHDulOXGo2plXKoRRG0B9c7tXNiRea1PHs1PRqPAeq-TljvP0xK6I-1/s1600/cabang+3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="61" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcllg1RgpsiREwEsuiPD3obZwzDZsOROeLsBrQ5AlH4d_7Bj7MzyqmqQvojucu3QV2Lfw6R-mDzJMP88zvTlpomxHDulOXGo2plXKoRRG0B9c7tXNiRea1PHs1PRqPAeq-TljvP0xK6I-1/s400/cabang+3.png" width="400" /></a></div> 5) Jika terdapat dua atau lebih cabang yang sama, hal ini dinyatakan dengan awalan di, tri, tetra, penta, dan seterusnya pada nama cabang.<br /> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRSe-6K9qZ1vE8JH1dfhm84pu5DFgTlldxFWovlLzgX1dkWL_ISF8chM4GwDcJFpnCBY7X3ULAw2qbQUtIQ_8keAzYQRVGyUiVa_CTbgU7b6n3MHzUR5rY8RWsnDMRcqmFcsLcZiivE60l/s1600/cabang+4.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="245" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRSe-6K9qZ1vE8JH1dfhm84pu5DFgTlldxFWovlLzgX1dkWL_ISF8chM4GwDcJFpnCBY7X3ULAw2qbQUtIQ_8keAzYQRVGyUiVa_CTbgU7b6n3MHzUR5rY8RWsnDMRcqmFcsLcZiivE60l/s320/cabang+4.png" width="320" /></a></div> 6) Cabang-cabang yang berbeda disusun sesuai urutan abjad dari nama cabang itu.<br /> Misalnya:<br /> • Etil ditulis terlebih dahulu daripada metil.<br /> • Isopropil ditulis terlebih dahulu daripada metil.<br /> Berdasarkan aturan tersebut, penamaan alkana dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.<br /> <ol> <li> Memilih rantai induk, yaitu rantai terpanjang yang mempunyai cabang terbanyak.</li> <li>Memberi penomoran dimulai dari salah satu ujung, sehingga cabang mendapat nomor terkecil. </li> <li> Menuliskan nama dimulai dengan nama cabang yang disusun menurut abjad, kemudian diakhiri dengan nama rantai induk. Posisi cabang dinyatakan dengan awalan angka. Antara angka dengan angka dipisahkan dengan tanda koma (,), sedangkan antara angka dengan huruf dipisahkan tanda jeda (–).</li> </ol> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRiQkMvro2RUJkMqAglxuiBbW8RpnjLADF5byaxF980JZl9I_pCofCGgji1rRtIf4avBE1KeO1XykwIn28f42I5rececG3UYyU6JuIdzPkNGDkhpkZxL8mmD_hVLY5m-q4jIDDBfDBeO3b/s1600/cabang+5.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="216" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRiQkMvro2RUJkMqAglxuiBbW8RpnjLADF5byaxF980JZl9I_pCofCGgji1rRtIf4avBE1KeO1XykwIn28f42I5rececG3UYyU6JuIdzPkNGDkhpkZxL8mmD_hVLY5m-q4jIDDBfDBeO3b/s400/cabang+5.png" width="400" /></a></div> Berikut ini contoh pemberian nama pada alkana.<br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <br />

Aturan IUPAC untuk penamaan alkana bercabang sebagai berikut. 1) Nama alkana bercabang terdiri dari dua bagian, yaitu: a) Bagian pertama...

Jelaskan rumus umum alkana dan gugus alkil

Alkana<br /> a. Rumus Umum Alkana<br /> Alkana merupakan senyawa hidrokarbon alifatik jenuh, yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua ikatan karbonnya merupakan ikatan tunggal. Senyawa alkana mempunyai rumus (James E. Brady):<br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjigtC0UOc-JnHtaGh69ZDluY-nVnT7sdydK1jKx5B_w6R6hgLiSB6DARRI9-kJy-hkjWjl5i26kuLyMcbtfeXb5Rc-XWfCxvVBN2e6OfQ_nma-OQ_y8IdFKTXVsrZ0jpfE00vZIzkfMsD5/s1600/alkana+1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjigtC0UOc-JnHtaGh69ZDluY-nVnT7sdydK1jKx5B_w6R6hgLiSB6DARRI9-kJy-hkjWjl5i26kuLyMcbtfeXb5Rc-XWfCxvVBN2e6OfQ_nma-OQ_y8IdFKTXVsrZ0jpfE00vZIzkfMsD5/s1600/alkana+1.png" /></a></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div> Nama-nama sepuluh alkana dengan jumlah atom karbon 1 sampai 10 terdapat pada tabel 5.1. Hal ini merupakan dasar nama-nama seluruh senyawa organik.<br />    <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtfMZFjcvZoVqVAyfZkMxYFDf_cbvfEjNnI9UxYEB-LcRd1ducmyiY-Q7_TEyrfXo5rpuFW1B_ZyhgQfQq_cOG_EoR48VF3DT7-cI-930zjWOKl5NAPafFVdlCrgHGyCEmE8nsaQBB8aRJ/s1600/alkana2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtfMZFjcvZoVqVAyfZkMxYFDf_cbvfEjNnI9UxYEB-LcRd1ducmyiY-Q7_TEyrfXo5rpuFW1B_ZyhgQfQq_cOG_EoR48VF3DT7-cI-930zjWOKl5NAPafFVdlCrgHGyCEmE8nsaQBB8aRJ/s320/alkana2.png" width="320" /></a></div> b. Gugus Alkil<br /> Gugus alkil adalah alkana yang telah kehilangan satu atom H. Gugus  alkil ini dapat dituliskan dengan menggunakan rumus<br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKjUETMBapLDegdNubLqQOzO8Bgk5aST-oUKQZJ8YVvBfr9Bm9xCRLvjBSC-vyA8WuVi5JzY9FSG6lp4q0So09zOSv3w64-KKW7JyGwDPziIVvTrUyN3v-TKgQGYyjDfaiCGZirMWHWhqB/s1600/alkana3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKjUETMBapLDegdNubLqQOzO8Bgk5aST-oUKQZJ8YVvBfr9Bm9xCRLvjBSC-vyA8WuVi5JzY9FSG6lp4q0So09zOSv3w64-KKW7JyGwDPziIVvTrUyN3v-TKgQGYyjDfaiCGZirMWHWhqB/s1600/alkana3.png" /></a></div> Dengan menggantikan satu atom H, maka namanya juga akan berubah dari metana menjadi metil. Berikut ini beberapa gugus alkil yang biasa digunakan<br /> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhS_shCfkyb0PL4BxVmdlHFC1r8bXWjPp-43v5CVqCCjK1rEUzKe_g-M-XfNOdSFviEm_LAWBbTQSXVO-7bbE0dCGDr75RsP63tfxeso8axqo9oSNESRqxtNBJGc7S2Fu6-EGZzHpD5grSG/s1600/alkana4.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="153" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhS_shCfkyb0PL4BxVmdlHFC1r8bXWjPp-43v5CVqCCjK1rEUzKe_g-M-XfNOdSFviEm_LAWBbTQSXVO-7bbE0dCGDr75RsP63tfxeso8axqo9oSNESRqxtNBJGc7S2Fu6-EGZzHpD5grSG/s320/alkana4.png" width="320" /></a></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhINSrIig7A1jlquyn8JkP7ShUr6vVJcgnb6G80hzYe_2vly8l2oPBCgE1ngT4F6fH0LY03mGDYBn9zea_gZnIZ02uKkmAC-P-wYsagn562LSkjksM_NM8M8Pt0v5CwH3KYIDw9xeAICo_g/s1600/alkana5.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="202" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhINSrIig7A1jlquyn8JkP7ShUr6vVJcgnb6G80hzYe_2vly8l2oPBCgE1ngT4F6fH0LY03mGDYBn9zea_gZnIZ02uKkmAC-P-wYsagn562LSkjksM_NM8M8Pt0v5CwH3KYIDw9xeAICo_g/s320/alkana5.png" width="320" /></a></div> Gugus metil dan gugus etil masing-masing hanya sejenis,<br /> <br /> <br />

Alkana a. Rumus Umum Alkana Alkana merupakan senyawa hidrokarbon alifatik jenuh, yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua ikatan ...

Jelaskan Penggolongan Hidrokarbon berdasarkan bentuk rantai karbon?

Berdasarkan Bentuk Rantai Karbon<br /> a. Rantai karbon alifatis, yaitu rantai karbon terbuka. Rantai karbon alifatis ini bisa lurus dan bisa juga bercabang.<br /> Contoh:<br /> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbzM6howwh4Hr2Yi8E3Gt9YwnAI7nwYbvC5f4eGOEYZAd3QmW77u2vkaQZCU0gic25plxjNw3V3Fp-ZNDLEFJpJ8ex_X-1Va_edMts4x4ljUgqOFFbRa4s158JYjc-49hC09c8pokUdrMn/s1600/KARBON+1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="112" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbzM6howwh4Hr2Yi8E3Gt9YwnAI7nwYbvC5f4eGOEYZAd3QmW77u2vkaQZCU0gic25plxjNw3V3Fp-ZNDLEFJpJ8ex_X-1Va_edMts4x4ljUgqOFFbRa4s158JYjc-49hC09c8pokUdrMn/s640/KARBON+1.png" width="640" /></a></div> b. Rantai karbon siklis, yaitu rantai karbon tertutup. Dibedakan atas karbosiklik dan heterosiklik.<br /> 1) Karbosiklik adalah senyawa karbon siklik yang rantai lingkarnya hanya terdiri dari atom C \<br />     saja. Yang termasuk karbosiklik adalah senyawa aromatis dan alisiklik.<br /> a) Senyawa aromatis adalah senyawa karbosiklik yang terdiri atas 6 atom karbon atau lebih<br />      yang memiliki ikatan rangkap<br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNSh5DA1y7uXTk7Y9tiH_MfM_uoygpjMfgBQKviyf7_WOFJ6AVX7zVqBY20srMVkY5c5fJly7bA-LFyY_Nw_jD3-ExpFgssRShVQVHoxe50izVU3DYXKGnK_8hyphenhyphenBbhQWKydUFYDDBuTQmp/s1600/KARBON+2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="224" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNSh5DA1y7uXTk7Y9tiH_MfM_uoygpjMfgBQKviyf7_WOFJ6AVX7zVqBY20srMVkY5c5fJly7bA-LFyY_Nw_jD3-ExpFgssRShVQVHoxe50izVU3DYXKGnK_8hyphenhyphenBbhQWKydUFYDDBuTQmp/s640/KARBON+2.png" width="640" /></a></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div> 2 terkonjugasi (selengkapnya akan Anda pelajari di kelas XII). Contoh:<br /> <br /> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7y6RyC_oPwyTvVMTD31rIugF1Tmm0QUyJrDwmOR9TVQ4GnXyD7QqtTIHix10hofj8wfCP_lz3ospRWgU6OslOKyCcdTzHOz4uLMw4v5ZSioYiIeiP0VznQlj36kjZtgq5_oti5-RMNUJa/s1600/KARBON+3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="264" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7y6RyC_oPwyTvVMTD31rIugF1Tmm0QUyJrDwmOR9TVQ4GnXyD7QqtTIHix10hofj8wfCP_lz3ospRWgU6OslOKyCcdTzHOz4uLMw4v5ZSioYiIeiP0VznQlj36kjZtgq5_oti5-RMNUJa/s640/KARBON+3.png" width="640" /></a></div> b) Senyawa alisiklik adalah senyawa karbosiklik yang hanya mempunyai ikatan tunggal. Contoh:<br /> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgn5aBEHNQJ8BvYBpmBfKjxhSZwZtX4jnSAd-zrLkKf9M1DZzazCwF-yDbR2OxggN2WHMcWxPSsSiIxQihGVwEsNmOwriZHgwJSSlYOiGpS7QUeJxibQci6YgyEoV0NBkPap6rd8bUCg2-8/s1600/KARBON+4.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="196" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgn5aBEHNQJ8BvYBpmBfKjxhSZwZtX4jnSAd-zrLkKf9M1DZzazCwF-yDbR2OxggN2WHMcWxPSsSiIxQihGVwEsNmOwriZHgwJSSlYOiGpS7QUeJxibQci6YgyEoV0NBkPap6rd8bUCg2-8/s640/KARBON+4.png" width="640" /></a></div> 2) Heterosiklik adalah senyawa karbosiklik yang di dalam rantai lingkarnya terdapat atom lain selain atom karbon. <br /> <br /> <br /> <br />

Berdasarkan Bentuk Rantai Karbon a. Rantai karbon alifatis, yaitu rantai karbon terbuka. Rantai karbon alifatis ini bisa lurus dan bisa jug...

Bagaimana Menguji Keberadaan Unsur C, H, dan O dalam Senyawa Karbon dan apa keistimewaan Atom karbon?

Menguji Keberadaan Unsur C, H, dan O dalam Senyawa Karbon<br /> Di dalam tubuh makhluk hidup terdapat unsur karbon. Hal ini dapat dibuktikan secara sederhana dengan membakar bahan-bahan yang berasal dari makhluk hidup, misalnya kayu, beras, dan daging. Ketika dibakar, bahan-bahan tersebut akan menjadi arang (karbon). Keberadaan karbon dan hidrogen dalam senyawa organik juga dapat dilakukan dengan percobaan sederhana, seperti ditunjukkan dengan gambardi bawah ini.<br /> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTFyAurYnOHUNJZI_ujaE_zTgMQkFnpot0k1jLPFbrPbY6tPloXomzlci72nbiWiLqRXz1jR-bZgGemeZM1fB3e5ciBDC1bc-7cpDcABodV2-qxHD4FOO6BVBSBYCxbYmfrRfYo5Gv6Hp-/s1600/uji+1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="457" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTFyAurYnOHUNJZI_ujaE_zTgMQkFnpot0k1jLPFbrPbY6tPloXomzlci72nbiWiLqRXz1jR-bZgGemeZM1fB3e5ciBDC1bc-7cpDcABodV2-qxHD4FOO6BVBSBYCxbYmfrRfYo5Gv6Hp-/s640/uji+1.png" width="640" /></a></div> Keberadaan atom oksigen tidak ditunjukkan secara khusus, tetapi dilakukandengan cara mencari selisih massa sampel dengan jumlah massa karbon + hidrogen + unsur lain.<br /> <br /> <br /> Keunikan Atom Karbon<br /> Atom karbon mempunyai nomor atom 6, sehingga dalam sistem periodik terletak pada golongan IVA dan periode 2. Keadaan tersebut membuat atom karbon mempunyai beberapa keistimewaan sebagai berikut.<br /> <br /> Atom Karbon Memiliki 4 Elektron Valensi<br /> Berdasarkan konfigurasi keenam elektron yang dimiliki atom karbon didapatkan bahwa elektron valensi yang dimilikinya adalah 4. Untuk mencapai kestabilan, atom ini masih membutuhkan 4 elektron lagi dengan cara berikatan kovalen. Tidak ada unsur dari golongan lain yang dapat membentuk ikatan kovalen sebanyak 4 buah dengan aturan oktet.<br /> <br /> Atom Unsur Karbon Relatif Kecil<br /> Ditinjau dari konfigurasi elektronnya, dapat diketahui bahwa atom karbon terletak pada periode 2, yang berarti atom ini mempunyai 2 kulit atom, sehingga jari-jari atomnya relatif kecil. Hal ini menyebabkan ikatan kovalen yang dibentuk relatif kuat dan dapat membentuk ikatan kovalen rangkap.<br /> <br /> Atom Karbon Dapat Membentuk Rantai Karbon<br /> <br /> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikPKUdbipqjTZfEEnsI80xbI3_dNYLmhlLTPh0x4nUCJ-hFZU1JAVUFe3ndYdTWXBQr6ygUBE6zZPY1I3oiUpZsIA5qCZGeKLM4FECA8Kxq2YC81iu6v8lL-KEUYF63W-DVkmrcTPZ_-sA/s1600/uji+2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="243" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikPKUdbipqjTZfEEnsI80xbI3_dNYLmhlLTPh0x4nUCJ-hFZU1JAVUFe3ndYdTWXBQr6ygUBE6zZPY1I3oiUpZsIA5qCZGeKLM4FECA8Kxq2YC81iu6v8lL-KEUYF63W-DVkmrcTPZ_-sA/s640/uji+2.png" width="640" /></a></div> Keadaan atom karbon yang demikian menyebabkan atom karbon dapat membentuk rantai karbon yang sangat panjang dengan ikatan kovalen, baik ikatan kovalen tunggal, rangkap 2, maupun rangkap 3. Selain itu dapat pula membentuk rantai lingkar (siklik).

Menguji Keberadaan Unsur C, H, dan O dalam Senyawa Karbon Di dalam tubuh makhluk hidup terdapat unsur karbon. Hal ini dapat dibuktikan seca...

Jelaskan Pengertian Bilangan Oksidasidan Penentuan Bilangan Oksidasi Suatu Unsur ?

Pengertian Bilangan Oksidasi<br /> Bilangan oksidasi adalah suatu bilangan yang menunjukkan ukuran kemampuan suatu atom untuk melepas atau menangkap elektron dalam pembentukan suatu senyawa. Nilai bilangan oksidasi menunjukkan banyaknya elektron yang dilepas atau ditangkap, sehingga bilangan oksidasi dapat bertanda positif maupun negatif.<br /> <br /> <b>Penentuan Bilangan Oksidasi Suatu Unsur</b><br /> Kita dapat menentukan besarnya bilangan oksidasi suatu unsur dalam senyawa dengan mengikuti aturan berikut ini (James E. Brady, 1999). Aturan penentuan bilangan oksidasi unsur adalah<br /> <ol> <li> Unsur bebas (misalnya H2, O2, N2, Fe, dan Cu) mempunyai bilanganm oksidasi = 0.</li> <li> Umumnya unsur H mempunyai bilangan oksidasi = +1, kecuali dalam senyawa hidrida, bilangan oksidasi H = –1. Contoh: - Bilangan oksidasi H dalam H2O, HCl, dan NH3 adalah +1 - Bilangan oksidasi H dalam LiH, NaH, dan CaH2 adalah –</li> <li>Umumnya unsur O mempunyai bilangan oksidasi = –2, kecuali dalam senyawa peroksida, bilangan oksidasi O = –1 Contoh: - Bilangan oksidasi O dalam H2O, CaO, dan Na2O adalah –2 - Bilangan oksidasi O dalam H2O2, Na2O2 adalah –1</li> <li>. Unsur F selalu mempunyai bilangan oksidasi = –1.</li> <li>Unsur logam mempunyai bilangan oksidasi selalu bertanda positif. Contoh: - Golongan IA (logam alkali: Li, Na, K, Rb, dan Cs) bilangan oksidasinya = +1 Golongan IIA (alkali tanah: Be, Mg, Ca, Sr, dan Ba) bilangan oksidasinya = +2</li> <li>Bilangan oksidasi ion tunggal = muatannya. Contoh: Bilangan oksidasi Fe dalam ion Fe2+ adalah +2</li> <li>Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam senyawa = 0. Contoh: - Dalam senyawa H2CO3 berlaku:  2 biloks H + 1 biloks C + 3 biloks O = 0</li> <li>Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam ion poliatom = muatan ion. Contoh: - Dalam ion NH4 + berlaku 1 biloks N + 4 biloks H = + 1</li> </ol> <br /> <br /> Reaksi Autoredoks (Reaksi Disproporsionasi)<br /> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6Kdm5iXpwT-oySlmeVXwIoTCcj858HE-hCeM9A3c0nIVb9CWXbPug9hV9DfFXLxXSqq6WuR7IIb9q1iuRXsaNl9-tjNIPl8w8LKpfU-Kw3tTS2GyGXp1RxF2v8xJNFz-7m8qi60JLzAOe/s1600/r.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="85" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6Kdm5iXpwT-oySlmeVXwIoTCcj858HE-hCeM9A3c0nIVb9CWXbPug9hV9DfFXLxXSqq6WuR7IIb9q1iuRXsaNl9-tjNIPl8w8LKpfU-Kw3tTS2GyGXp1RxF2v8xJNFz-7m8qi60JLzAOe/s320/r.png" width="320" /></a></div> Mungkinkah dalam satu reaksi, suatu unsur mengalami reaksi reduksi dan oksidasi sekaligus? Satu unsur dalam suatu reaksi mungkin saja mengalami reaksi reduksi dan oksidasi sekaligus. Hal ini karena ada unsur  yang mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu jenis. Reaksi redoks di mana satu unsur mengalami reaksi reduksi dan oksidasi sekaligus disebut reaksi autoredoks (reaksi disproporsionasi). Contoh:

Pengertian Bilangan Oksidasi Bilangan oksidasi adalah suatu bilangan yang menunjukkan ukuran kemampuan suatu atom untuk melepas atau menang...

Jelaskan tiga tahap perkembangan Konsep Reaksi Reduksi-Oksidasi?

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div> Berdasarkan Pengikatan dan Pelepasan Oksigen<br /> a. Reduksi adalah reaksi pelepasan oksigen dari suatu senyawa.<br /> Reduktor adalah:<br /> 1) Zat yang menarik oksigen pada reaksi reduksi.<br /> 2) Zat yang mengalami reaksi oksidasi.<br /> Contoh<br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoSld790p4_HHrLxAzwLDp5lCYxb4AScm717I6i8PowryOj6BjfQrKCry-p5Pypvg5CwP1qxTYb32sbls8ARMgXv3BsG6333w2qfI8ZiRbMCE3QabY6Pdv4fUgZ9RgKSKoaH6HE7rIMLXj/s1600/REDOSK+1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="108" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoSld790p4_HHrLxAzwLDp5lCYxb4AScm717I6i8PowryOj6BjfQrKCry-p5Pypvg5CwP1qxTYb32sbls8ARMgXv3BsG6333w2qfI8ZiRbMCE3QabY6Pdv4fUgZ9RgKSKoaH6HE7rIMLXj/s320/REDOSK+1.png" width="320" /></a></div> b. Oksidasi adalah reaksi pengikatan (penggabungan) oksigen oleh<br /> suatu zat.<br /> Oksidator adalah:<br /> 1) Sumber oksigen pada reaksi oksidasi.<br /> 2) Zat yang mengalami reduksi.<br /> Contoh <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYHyY1zcgYDBMQt-f5ATVp-2ljBKaDAHlKQ3yyk5EzlLOiG0uphZgXoIR_NJIP7U9JWzN486HTcr6ufx-Xqe7OvLpmuXND0qULgqE47prfaQ2zzoyIctM-L_s_47L7oFFDge_JolrybXrJ/s1600/REDOKS+2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="100" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYHyY1zcgYDBMQt-f5ATVp-2ljBKaDAHlKQ3yyk5EzlLOiG0uphZgXoIR_NJIP7U9JWzN486HTcr6ufx-Xqe7OvLpmuXND0qULgqE47prfaQ2zzoyIctM-L_s_47L7oFFDge_JolrybXrJ/s320/REDOKS+2.png" width="320" /></a></div> Berdasarkan Pengikatan dan Pelepasan Elektron<br /> a. Reduksi adalah reaksi pengikatan elektron.<br /> Reduktor adalah:<br /> 1) Zat yang melepaskan elektron.<br /> 2) Zat yang mengalami oksidasi.<br /> Contoh:<br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeb76ysLN7SaDyxzhJpDyLppf4L_s8QTOqPtKBEWzdw9Hbe3ydNDH4JGbBrs5ZVXGLII9DKOoOqc51N4mRqdM50lM4nfHF10_4is13JNFIrWffSmNRWOrEYY4dIjgqfwcEOhna96C1aB2_/s1600/REDOKS+3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="60" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeb76ysLN7SaDyxzhJpDyLppf4L_s8QTOqPtKBEWzdw9Hbe3ydNDH4JGbBrs5ZVXGLII9DKOoOqc51N4mRqdM50lM4nfHF10_4is13JNFIrWffSmNRWOrEYY4dIjgqfwcEOhna96C1aB2_/s320/REDOKS+3.png" width="320" /></a></div> b. Oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron.<br /> Oksidator adalah:<br /> 1) Zat yang mengikat elektron.<br /> 2) Zat yang mengalami reduksi.<br /> Contoh: <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhN_m1ILYmm9P2Dd8mTZVluCxaz3OqQJ0nLrHOgU87oD7ohGwaDQvfrBqZzjJceUjcS-asfPR_WFK3C9tlmUqTmgsGD0_NZeKAOjJqMrwtXl7bazQSkuodzUe8I9tLy4FGZIa2W4Z_KQLsx/s1600/REDOKS+4.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="65" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhN_m1ILYmm9P2Dd8mTZVluCxaz3OqQJ0nLrHOgU87oD7ohGwaDQvfrBqZzjJceUjcS-asfPR_WFK3C9tlmUqTmgsGD0_NZeKAOjJqMrwtXl7bazQSkuodzUe8I9tLy4FGZIa2W4Z_KQLsx/s320/REDOKS+4.png" width="320" /></a></div> Berdasarkan Pertambahan dan Penurunan Bilangan Oksidasi<br /> a. Reduksi adalah reaksi penurunan bilangan oksidasi.<br /> Reduktor adalah:<br /> 1) Zat yang mereduksi zat lain dalam reaksi redoks.<br /> 2) Zat yang mengalami oksidasi.<br /> Contoh:<br /> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiH9vdJZKr9Kw57YqZ5NPdQdj1hMvLlxotncLJiTrrLhYYO9qppUbSoj7Q_-cH8KN-NpAHc76VMv5qTgYW1bUiTGqymC6VmwgIz8d1HjtazPJ1hnkL8eHyy-XWiOJYIy3rm4qMMCIS2AKrd/s1600/REDOKS+5.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="30" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiH9vdJZKr9Kw57YqZ5NPdQdj1hMvLlxotncLJiTrrLhYYO9qppUbSoj7Q_-cH8KN-NpAHc76VMv5qTgYW1bUiTGqymC6VmwgIz8d1HjtazPJ1hnkL8eHyy-XWiOJYIy3rm4qMMCIS2AKrd/s320/REDOKS+5.png" width="320" /></a></div> Bilangan oksidasi S dalam SO3 adalah +6 sedangkan pada SO2 adalah +4. Karena unsur S mengalami penurunan bilangan oksidasi, yaitu dari +6 menjadi +4, maka SO3 mengalami reaksi reduksi. Oksidatornya adalah SO3 dan zat hasil reduksi adalah SO2.<br /> <br /> <br /> b. Oksidasi adalah reaksi pertambahan bilangan oksidasi.<br /> Oksidator adalah:<br /> 1) Zat yang mengoksidasi zat lain dalam reaksi redoks.<br /> 2) Zat yang mengalami reaksi reduksi.<br /> Contoh:<br /> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwftivLVrEjDhbMRNi8Px2EPO9gnXdR6dVOzC8AMj-GQqNNZjSEHuFKYIp0iMy9g-ayLxKnCSw7tAuVjxnBUfNsK2Aiq4eef5XFC2xehMafGVoMee2O1mWXdKcdr_3tXLny_UYz8oCtQlK/s1600/oksi.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="30" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwftivLVrEjDhbMRNi8Px2EPO9gnXdR6dVOzC8AMj-GQqNNZjSEHuFKYIp0iMy9g-ayLxKnCSw7tAuVjxnBUfNsK2Aiq4eef5XFC2xehMafGVoMee2O1mWXdKcdr_3tXLny_UYz8oCtQlK/s320/oksi.png" width="320" /></a></div> Bilangan oksidasi Fe dalam FeO adalah +2, sedangkan dalam Fe2O3 adalah +3. Karena unsur Fe mengalami kenaikan bilangan oksidasi, yaitu dari +2 menjadi +3, maka FeO mengalami reaksi oksidasi. Reduktornya adalah FeO dan zat hasil oksidasi adalah Fe2O3.<br /> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggmsI5RrIM3sxWyfL3d8SS_XBO_fPypNm7psYJ1lcrKjDEZhGsZ5rYaTCmsBu6qZvf-ExFKMbkIY83mWTNeRLDfGRMdB3kWqwxjNJKMnHHG_4wJKCOuVYfAG2dDA316B2hVEJRwdxFMCsO/s1600/REDOKS+6.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="47" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggmsI5RrIM3sxWyfL3d8SS_XBO_fPypNm7psYJ1lcrKjDEZhGsZ5rYaTCmsBu6qZvf-ExFKMbkIY83mWTNeRLDfGRMdB3kWqwxjNJKMnHHG_4wJKCOuVYfAG2dDA316B2hVEJRwdxFMCsO/s320/REDOKS+6.png" width="320" /></a></div> Jika suatu reaksi kimia mengalami reaksi reduksi dan oksidasi sekaligus<br /> dalam satu reaksi, maka reaksi tersebut disebut reaksi reduksi-oksidasi atau reaksi redoks. Contoh:<br /> <br /> <br /> <br />

Berdasarkan Pengikatan dan Pelepasan Oksigen a. Reduksi adalah reaksi pelepasan oksigen dari suatu senyawa. Reduktor adalah: 1) Zat yan...

Jelaskan Elektrolit Kuat dan Elektrolit Lemah?

Elektrolit Kuat dan Elektrolit Lemah<br /> Berdasarkan kuat-lemahnya daya hantar listrik, larutan elektrolit dapat  dikelompokkan menjadi dua, yaitu:<br /> a. Larutan elektrolit kuat, yaitu larutan elektrolit yang mengalami ionisasi sempurna. Indikator pengamatan: lampu menyala terang dan timbul gelembung gas pada elektrode. Contoh: larutan H2SO4, larutan NaOH, dan larutan NaCl.<br /> <br /> b. Larutan elektrolit lemah, yaitu larutan elektrolit yang mengalami sedikit ionisasi (terion tidak sempurna). Indikator pengamatan: lampu tidak menyala atau menyala redup dan timbul gelembung gas pada elektrode. Contoh: larutan CH3COOH dan larutan NH4OH. Secara umum, perbedaan antara larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah dapat disimpulkan sebagai berikut.<br /> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMkhqE_1L2UlzmxNgMn4yw6HF9VkukIv7jq5SPGyoNUgB4oBr32PSu7MU6asHa9ZiIh2pNxy-xwuZIdA5XS3x9wg3NqKIeA3-P5lME6CIJ4TeAFMkSToh_Ahyphenhyphenffjs7d4GBfKOP5SvKhfRA/s1600/LLL.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="232" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMkhqE_1L2UlzmxNgMn4yw6HF9VkukIv7jq5SPGyoNUgB4oBr32PSu7MU6asHa9ZiIh2pNxy-xwuZIdA5XS3x9wg3NqKIeA3-P5lME6CIJ4TeAFMkSToh_Ahyphenhyphenffjs7d4GBfKOP5SvKhfRA/s640/LLL.png" width="640" /></a></div> Reaksi Ionisasi Larutan Elektrolit<br /> Berdasarkan keterangan sebelumnya telah kita ketahui bersama bahwa larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena dapat mengalami reaksi ionisasi menjadi ion-ion bermuatan listrik, sedangkan larutan nonelektrolit tidak mengalami reaksi ionisasi menjadi ion-ion bermuatan listrik. Pertanyaan yang timbul sekarang adalah bagaimana cara menuliskan reaksi ionisasi larutan elektrolit? Silakan mengikuti pedoman penulisan reaksi ionisasiberikut ini.<br /> <br /> <br /> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqdI_mYaXq3ilEbkDe7OWmU8YMRDgsYO_iBlRqQqL9h9SONG_bpRjA2JF7VNMMmrtPqvXwKXe9VJIinHVNuj7QkmfILxguVmfz3WjfmRS6V-u0TfLoRUufhznY6lg9PO7AYLEa5QJmY8zK/s1600/ELEKTROLIT+2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="221" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqdI_mYaXq3ilEbkDe7OWmU8YMRDgsYO_iBlRqQqL9h9SONG_bpRjA2JF7VNMMmrtPqvXwKXe9VJIinHVNuj7QkmfILxguVmfz3WjfmRS6V-u0TfLoRUufhznY6lg9PO7AYLEa5QJmY8zK/s400/ELEKTROLIT+2.png" width="400" /></a></div> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibzfOnpwlT8T3jU3Ia6Ccngr3CiwjWOgkCBc_czSQ9Fn7PZ2KQCJhXaB68QKp2yJgBMm9kmKZq-L4ZKXR4RvRji8tdLLmrExSGk23I8zklfBrt0BxPfmKFCUayKuf7F1RXpwWsetUyp1w7/s1600/ELEKTROLIT+1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="163" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibzfOnpwlT8T3jU3Ia6Ccngr3CiwjWOgkCBc_czSQ9Fn7PZ2KQCJhXaB68QKp2yJgBMm9kmKZq-L4ZKXR4RvRji8tdLLmrExSGk23I8zklfBrt0BxPfmKFCUayKuf7F1RXpwWsetUyp1w7/s400/ELEKTROLIT+1.png" width="400" /></a></div> <br /> <br /> <br /> <br /> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0c-Jx0TeqETvrFyfUOuQ7BG5OsBSEJabMffgEPTzC7DUdow_4AOlqYMIrw8x7pebPlVPnQb09Zykfs8PdT_oX2oyj1zD5C_-X7QcfzGFUIMvT8NHH8AFM4kuUkaYkQ1I9FBtK_CVPvpsh/s1600/ELEKTROLIT+3.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="255" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0c-Jx0TeqETvrFyfUOuQ7BG5OsBSEJabMffgEPTzC7DUdow_4AOlqYMIrw8x7pebPlVPnQb09Zykfs8PdT_oX2oyj1zD5C_-X7QcfzGFUIMvT8NHH8AFM4kuUkaYkQ1I9FBtK_CVPvpsh/s400/ELEKTROLIT+3.png" width="400" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pedoman penulisan reaksi ionisasi sebagai berikut.</td></tr> </tbody></table>  Kita dapat dengan mudah menuliskan reaksi ionisasi suatu larutan elektrolit hanya dengan mengikuti pedoman penulisan reaksi ionisasi larutan elektrolit. Anda harus memahami pedoman tersebut jika ingin bisa menuliskan reaksi ionisasinya. Pedoman penulisan reaksi ionisasi sebagai berikut.<br /> <br /> <br />

Elektrolit Kuat dan Elektrolit Lemah Berdasarkan kuat-lemahnya daya hantar listrik, larutan elektrolit dapat  dikelompokkan menjadi dua, ya...

Teori Ion Svante August Arrhenius

Teori Ion Svante August Arrhenius<br /> Mengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan larutan nonelektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik? Penjelasan tentang permasalahan di atas pertama kali dikemukakan oleh Svante August Arrhenius (1859 – 1927) dari Swedia saat presentasi disertasi PhD-nya di Universitas Uppsala tahun 1884. Menurut Arrhenius, zat elektrolit dalam larutannya akan terurai menjadi partikel-partikel yang berupa atom atau gugus atom yang bermuatan listrik yang dinamakan ion.<br /> <br />  Ion yang bermuatan positif disebut kation, dan ion yang bermuatan negatif dinamakan anion. Peristiwa terurainya suatu elektrolit menjadi ion-ionnya disebut proses ionisasi. Ion-ion zat elektrolit tersebut selalu bergerak bebas dan ion-ion inilah yang sebenarnya menghantarkan arus listrik melalui larutannya. Sedangkan zat nonelektrolit ketika dilarutkan dalam air tidak terurai menjadi ion-ion, tetapi tetap dalam bentuk molekul yang tidak bermuatan listrik. Hal inilah yang menyebabkan larutan nonelektrolit tidak dapat menghantarkan listrik. Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan:<br /> <br /> 1. Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena zat elektrolit dalam larutannya terurai menjadi ion-ion bermuatan listrik dan ion-ion tersebut selalu bergerak bebas.<br /> <br /> 2. Larutan nonelektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik karena zat nonelektrolit dalam larutannya tidak terurai menjadi ion-ion, tetapi tetap dalam bentuk molekul yang tidak bermuatan listrik. Zat elektrolit adalah zat yang dalam bentuk larutannya dapat menghantarkan arus listrik karena telah terionisasi menjadi ion-ion bermuatan listrik. Zat nonelektrolit adalah zat yang dalam bentuk larutannya tidak dapat menghantarkan arus listrik karena tidak terionisasi menjadi ion-ion, tetapi tetap dalam bentuk molekul.<br /> <br />

Teori Ion Svante August Arrhenius Mengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan larutan nonelektrolit tidak dapat ...

Apa Arti Koefisien Reaksidan cara menentukan rumus kimia hidrat ?

Arti Koefisien Reaksi<br /> Koefisien reaksi merupakan perbandingan jumlah partikel dari zat yang terlibat dalam reaksi. Oleh karena 1 mol setiap zat mengandung jumlah partikel yang sama, maka perbandingan jumlah partikel sama dengan perbandingan jumlah mol. Jadi, koefisien reaksi merupakan perbandingan jumlah mol zat yang terlibat dalam reaksi.<br /> Untuk reaksi:<br /> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXcsUgvgzc45ki6t0JTrmWvc8Q2HYh5tQBxaUDlpR0XAqvwM7N5MHErvV8QhKPnzYbkFXY7UGJhH1VYs5BaF7A_pBaQYXfyQkDN_vgYXGzuG94AIIQE7SdBVm3k8WxM7LvRaycEHUSBVSR/s1600/koefisien.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="31" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXcsUgvgzc45ki6t0JTrmWvc8Q2HYh5tQBxaUDlpR0XAqvwM7N5MHErvV8QhKPnzYbkFXY7UGJhH1VYs5BaF7A_pBaQYXfyQkDN_vgYXGzuG94AIIQE7SdBVm3k8WxM7LvRaycEHUSBVSR/s400/koefisien.png" width="400" /></a></div> koefisien reaksinya menyatakan bahwa 1 molekul N2 bereaksi dengan 3 molekul H2 membentuk 2 molekul NH3 atau 1 mol N2 bereaksi dengan 3 mol H2 menghasilkan 2 mol NH3 (koefisien 1 tidak pernah ditulis) Dengan pengertian tersebut, maka banyaknya zat yang diperlukan atau dihasilkan dalam reaksi kimia dapat dihitung dengan menggunakan persamaan reaksi setara. Apabila jumlah mol salah satu zat yang bereaksi diketahui, maka jumlah mol zat yang lain dalam reaksi itu dapat ditentukan dengan menggunakan perbandingan koefisien reaksinya.<br /> <br /> <br /> Menentukan Rumus Kimia Hidrat<br /> Hidrat adalah zat padat yang mengikat beberapa molekul air sebagai bagian dari struktur kristalnya.<br /> Contoh<br /> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQ2ybW4STjnF0MWlCRsKhMKskdhAGAnwAFmTUmX6UpJCtRWBOrY0SuvGmi9SJqX6Wfsuv1lpWWKpaY8psX3ShW6xlHWcvpk6jlBrbepkOkOOZpSN27C6xYuPimLbk9WAHU_73U3Q8MOJ0J/s1600/koefifien+2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="75" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQ2ybW4STjnF0MWlCRsKhMKskdhAGAnwAFmTUmX6UpJCtRWBOrY0SuvGmi9SJqX6Wfsuv1lpWWKpaY8psX3ShW6xlHWcvpk6jlBrbepkOkOOZpSN27C6xYuPimLbk9WAHU_73U3Q8MOJ0J/s400/koefifien+2.png" width="400" /></a></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div> Jika suatu senyawa hidrat dipanaskan, maka ada sebagian atau seluruh air kristalnya dapat dilepas (menguap). Jika suatu hidrat dilarutkan dalam air, maka air kristalnya akan lepas.<br /> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtog1UIBQwvnxeGcAdhdvVnbmlWDocuKAjWEDJs38WGK0SqaBXCqoCkrXJEJ_tC6z1Zb1N-xJYiCXI86Hu1AOf7qfzjqw5QMLormXSqE4ci_77ozLitgqf_7oTd5Lq4TsZyMbtIS2TpiIz/s1600/koefisien+3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="166" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtog1UIBQwvnxeGcAdhdvVnbmlWDocuKAjWEDJs38WGK0SqaBXCqoCkrXJEJ_tC6z1Zb1N-xJYiCXI86Hu1AOf7qfzjqw5QMLormXSqE4ci_77ozLitgqf_7oTd5Lq4TsZyMbtIS2TpiIz/s400/koefisien+3.png" width="400" /></a></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div> Jumlah molekul air kristal dari suatu senyawa hidrat dapat ditentukan melalui cara sebagai berikut.<br /> <b>contoh</b><br /> Sebanyak 5 gram hidrat dari tembaga(II) sulfat (CuSO4.5 H2O) dipanaskan sampai semua air kristalnya menguap. Jika massa padatan tembaga(II) sulfat yang terbentuk adalah 3,2 gram, tentukan rumus hidrat tersebut! (Ar Cu = 63,5, S = 32, O = 16, dan H = 1).<br /> Jawab: <br /> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzGx7gyt4d9bsh675fbLHj2Ke2e4LBzo01vwHR7B1kOQvfwq-WbIvkWIgIn8eC6SwiiMo8HzvE_xey9bEXVkLU-UJ_uYMw9wiHQZv4xAe1quw-UXleeiSTOchhfCSgExjVe717UkmML2oz/s1600/koe+4.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="366" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzGx7gyt4d9bsh675fbLHj2Ke2e4LBzo01vwHR7B1kOQvfwq-WbIvkWIgIn8eC6SwiiMo8HzvE_xey9bEXVkLU-UJ_uYMw9wiHQZv4xAe1quw-UXleeiSTOchhfCSgExjVe717UkmML2oz/s320/koe+4.png" width="640" /></a></div> Karena perbandingan mol = perbandingan koefisien, maka x = 5. Jadi, rumus hidrat tersebut adalah CuSO4.5 H2O.

Arti Koefisien Reaksi Koefisien reaksi merupakan perbandingan jumlah partikel dari zat yang terlibat dalam reaksi. Oleh karena 1 mol setiap...

Bagaimana menentukan Rumus empiris zat ?

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div> Menentukan Rumus Kimia Zat<br /> Rumus kimia zat dapat dibedakan menjadi rumus empiris dan rumus molekul. Rumus empiris dapat ditentukan dengan menghitung mol komponen penyusun zat dengan menggunakan massa molar. Sedangkan rumus molekul dapat ditentukan jika rumus empiris dan massa molekul relatif (Mr) zat diketahui.<br /> 1. Menentukan Rumus Empiris Zat<br /> Dalam menentukan rumus empiris, perbandingan mol unsur-unsur dalam zat haruslah merupakan perbandingan paling sederhana.<br /> <br /> C o n t o h<br /> Sejumlah sampel zat mengandung 11,2 gram Fe dan 4,8 gram O (Ar Fe = 56 dan O =<br /> 16). Tentukan rumus empiris senyawa tersebut!<br /> Jawab:<br /> Untuk menentukan rumus empiris zat, kita menghitung perbandingan mol Fe dan O<br /> sebagai berikut<br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigKwwJYOuTZQ69gZ2cdvEANTR2hswu6VroWuFsbwe2fLSgyv3uWr7Hm0VRemppdcD2oyo6fpUPzL4Awqk47irQntirKmE2qfKSEbzWEOLKanRA7xMXZr1DwAXKn3d_wIeSzNkxv8fP41uK/s1600/ZAT+1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="111" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigKwwJYOuTZQ69gZ2cdvEANTR2hswu6VroWuFsbwe2fLSgyv3uWr7Hm0VRemppdcD2oyo6fpUPzL4Awqk47irQntirKmE2qfKSEbzWEOLKanRA7xMXZr1DwAXKn3d_wIeSzNkxv8fP41uK/s400/ZAT+1.png" width="400" /></a></div> Diperoleh perbandingan Fe : O = 0,2 : 0,3 = 2 : 3.<br /> Jadi, rumus empiris senyawa adalah Fe2O3.<br /> <br /> <br /> C o n t o h<br /> Menentukan Rumus Empiris Berdasarkan Persen Massa Unsur-unsur Penyusun Zat Vanila yang digunakan untuk memberi cita rasa makanan mempunyai komposisi: 63,2% C, 5,2% H, dan 31,6% O (Ar C = 12, H = 1, dan O = 16). Tentukan rumus empirisnya!<br /> <br /> Jawab:<br /> Untuk menentukan rumus empiris vanila, kita menghitung perbandingan mol C, H,<br /> dan O. Misalkan dalam 100 gram sampel vanila.<br /> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEip1B8zUBRbXXHDCjTA_ZSN9fGAvPx6AGwwO26ETjo-5F_ii_udKO3wgBNNFR_UO5o9Vx6uz8KCTm93SZv-IUj0JHTS3u0YkbrE9jpvZxZYC0xCRKYDQx5V2Zdui9iRQmualRFNxf3iI5Wx/s1600/ZAT+2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="156" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEip1B8zUBRbXXHDCjTA_ZSN9fGAvPx6AGwwO26ETjo-5F_ii_udKO3wgBNNFR_UO5o9Vx6uz8KCTm93SZv-IUj0JHTS3u0YkbrE9jpvZxZYC0xCRKYDQx5V2Zdui9iRQmualRFNxf3iI5Wx/s400/ZAT+2.png" width="400" /></a></div> Diperoleh perbandingan mol C : H : O = 5,27 : 5,2 : 1,98 = 2,66 : 2,66 : 1 = 8 : 8 : 3<br /> Jadi, rumus empiris vanila adalah C8H8O3.<br /> <br /> <br />

Menentukan Rumus Kimia Zat Rumus kimia zat dapat dibedakan menjadi rumus empiris dan rumus molekul. Rumus empiris dapat ditentukan den...

Berikan contoh menulis persamaan reaksi?

Menulis Persamaan Reaksi<br /> Reaksi kimia mengubah zat-zat asal (pereaksi) menjadi zat baru (produk). Sebagaimana telah dikemukakan oleh John Dalton, jenis dan jumlah atom yang terlibat dalam reaksi tidak berubah, tetapi ikatan kimia di antaranya berubah. Ikatan kimia dalam pereaksi diputuskan dan terbentuk ikatan baru dalam produknya. Atom-atom ditata ulang membentuk produk reaksi. Perubahan yang terjadi dapat dipaparkan dengan menggunakan rumus kimia zat-zat yang terlibat dalam reaksi. Cara pemaparan ini kita sebut dengan persamaan reaksi.<br /> <br /> Hal-hal yang digambarkan dalam persamaan reaksi adalah rumus kimia zat-zat pereaksi (reaktan) di sebelah kiri anak panah dan zat-zat hasil reaksi (produk) di sebelah kanan anak panah. Anak panah dibaca yang artinya “membentuk” atau “bereaksi menjadi”. Wujud atau keadaan zat-zat pereaksi dan hasil reaksi ada empat macam, yaitu gas (g), cairan (liquid atau l), zat padat (solid atau s) dan larutan (aqueous atau aq). Bilangan yang mendahului rumus kimia zat-zat dalam persamaan reaksi disebut koefisien reaksi. Koefisien reaksi diberikan untuk menyetarakan atom-atom sebelum dan sesudah reaksi. Selain untuk menyetarakan persamaan reaksi, koefisien reaksi menyatakan perbandingan paling sederhana dari partikel zat yang terlibat dalam reaksi. Misalnya, reaksi antara gas hidrogen dengan gas oksigen membentuk air sebagai berikut.<br /> <br /> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyCw09KcXBAMNGaKwZ0JDt4h0Fsg3EfHT5bOwh07XA0jcWU_inwkC6ohHNEGt_O7d5ZUZAe47wXIE8356cDR19z7nrkKGFvwFpxtwGmh1MnXGwD3VqHDscYZJHrngg2payyAE7Qegc0tEt/s1600/reaksi.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="147" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyCw09KcXBAMNGaKwZ0JDt4h0Fsg3EfHT5bOwh07XA0jcWU_inwkC6ohHNEGt_O7d5ZUZAe47wXIE8356cDR19z7nrkKGFvwFpxtwGmh1MnXGwD3VqHDscYZJHrngg2payyAE7Qegc0tEt/s640/reaksi.png" width="640" /></a></div> Berdasarkan persamaan reaksi di atas, berarti 2 molekul hidrogen bereaksi dengan 1 molekul oksigen membentuk 2 molekul H2O. Oleh karena itu sebaiknya dihindari koefisien pecahan karena dapat memberi pengertian seolaholah partikel materi (atom atau molekul) dapat dipecah. Penulisan persamaan reaksi dapat dilakukan dalam dua langkah sebagai berikut<br /> <ol> <li> Menuliskan rumus kimia zat-zat pereaksi dan produk, lengkap dengan keterangan tentang wujudnya.</li> <li> Penyetaraan, yaitu memberi koefisien yang sesuai, sehingga jumlah atom ruas kiri sama dengan jumlah atom ruas kanan</li> </ol> <br />

Menulis Persamaan Reaksi Reaksi kimia mengubah zat-zat asal (pereaksi) menjadi zat baru (produk). Sebagaimana telah dikemukakan oleh John D...